Ribuan Santri Tebuireng Takbir Keliling dan Bakar Sate Massal, Idul Adha Makin Seru

Ribuan Santri Tebuireng Takbir Keliling dan Bakar Sate Massal, Idul Adha Makin Seru Salah satu rombongan santri Tebuireng peserta Takbir Keliling. Foto: Tebuireng Online

"Ada 4 titik bakar sate rame-rame di dalam pondok, yakni di pondok putra dan putri," kata Kiai Lukman Hakim kepada wartawan dikutip iNews.

Menurut dia, bakar sate massal itu sekaligus jadi hiburan bagi para santri.

"Jadi para santri tersebut menikmati liburan hari raya idul adha dengan rame-rame bakar sate di pondok," ujar Kiai Lukman Hakim.

Tahun ini mendapat sumbangan 27 sapi dan 7 kambing kurban. Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, sapi kurban itu di antaranya dari Petrokimia Gresik.

adalah pesantren yang didirikan Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari pada 1899 M itu. Hadratussyaikh juga dikenal sebagai pendiri organisasi terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).

Hadratussyaikh ditetapkan sebagai pahlawan nasional atas jasa besarnya memerdekaan Indonesia. Bahkan menurut wartawan As’ad Shihab yang banyak menulis tentang tokoh pejuang kemerdekaan RI, Hadratussyaikh merupakan peletak fondasi utama kemerdekaan RI.

Selain Hadratussyaikh, KH Abdul Wahid Hasyim juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Soekarno. Kiai Abdul Wahid Hasyim adalah putra sulung Hadratussyaikh.

Kiai A. Wahid Hasyim adalah ayah Gus Dur. Kiai A. Wahid Hasyim juga pernah menjadi pengasuh dan Ketua Umum PBNU.

Selain itu Kiai A. Wahid Hasyim juga termasuk tokoh nasional yang terlibat merumuskan Pancasila dan UUD 45. Bersama Soekarno dan Muhammad Hatta, Kiai A. Wahid merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO