MAKKAH, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA, pembimbing KBIH Takhobbar Surabaya, menegaskan bahwa pelayanan haji 2024 selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, secara umum sudah bagus. Bahkan, tutur Prof Kiai Imam Gazali Said, saat di Muzdalifah jemaah haji diberi bekal makanan cenderung berlebih.
Pernyataan Prof Dr KH Imam Ghazali Said itu disampaikan kepada BANGSAONLINE setelah membaca berita HARIAN BANGSA versi pdf atau digital edisi Jumat 21 Juni 2024.
Baca Juga: Keluarga Sambut Kepulangan Jamaah Haji Kabupaten Kediri
Koran HARIAN BANGSA yang berkantor di Jalan Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya itu memuat pernyataan sejumlah anggota DPR RI yang melakukan pengawasan atau pemantauan ke sejumlah tempat ibadah jemaah haji di Makkah, menyebut pelaksanaan jemaah haji 2024 banyak persoalan.
Menurut Prof Kiai Imam Ghazali Said, pelayanan saat di Arafah juga bagus. Bahkan menu makanan cenderung berlebih.
Begitu juga di Muzdalifah. Menurut dia, di Muzdalifah jemaah haji diberi bekal makanan cukup banyak dan melimpah.
Baca Juga: Satu Jamaah Haji dari Situbondo Meninggal di Madinah
“Jemaah haji sampai gak bisa bawa,” kata Prof Kiai Imam Gazali Said kepada BANGSAONLINE, Jumat (21/6/2024) malam.
Begitu juga soal pelayanan transportasi. Menurut dia, pelayanan trasportasi bus sangat cepat.
Program murur juga bagus. “Yang program murur itu berjalan bagus. Mungkin yang perlu dievaluasi, jangan memaksakan jemaah untuk murur,” kata Prof Kiai Imam Ghzali Said.
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia 2024 Banyak yang Kena Diare, Kemenag Minta Evaluasi Makanan di Arab Saudi
Murur adalah program haji yang diterapkan pemerintah Indonesia untuk menjaga keamanan dan keselamatan jemaah haji akibat padatnya jemaah haji. Murur, artinya melintas, tidak bermalam secara fisik saat di Muzdalifah. Karena area Muzdalifah dipadati banyak orang.
Skemanya, usai wukuf di Arafah, jemaah haji dibawa naik bus ke Mina, melewati Muzdalaifah. Tapi saat di Muzdalifah mereka tak turun atau menginap seperti biasanya. Mereka tetap berada dalam bus. Hanya saja busnya melambat.
Bahkan mereka juga berniat mabit dari dalam bus. Jadi, mereka cukup membaca niat mabit sambil melintasi area tersebut.
Baca Juga: Alasan Pj Bupati Probolinggo Pulang Haji Lebih Awal
Karena itu Prof Kiai Imam Ghazali Said minta pemerintah jangan memaksakan murur kepada semua jemaah haji.
Menurut penilaian Prof Kiai Imam Ghazali Sadi, pelayanan pada jemaah haji di Mina juga bagus.
“Yang kurang kamar mandi, tapi ini (masalah) klasik,” katanya.
Baca Juga: Pertemuan Khofifah dan Gus Iqdam di Mekkah, Ajang Silaturahmi hingga Tukar Pikiran
Begitu juga kemah atau tenda di Mina.
“Terlalu penuh,” kata guru besar UINSA Surabaya itu.
“Tapi secara keseluruhan lebih baik dari tahun sebelumnya,” kata pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya itu.
Baca Juga: Skema Murur, Mabit di Muzdalifah Wajib atau Sunnah Haji? Ini Kata Prof Kiai Imam Ghazali Said
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News