BANGSAONLINE.com - Pernahkah kalian melihat seseorang melakukan panjat tebing? Atau mungkin menuruni tebing? Mungkin kita pernah berpikir, tali apa yang mereka gunakan?
Di konten kali ini, kami akan mengajak kalian untuk mengenali berbagai jenis tali outdoor, khususnya tali yang biasa digunakan para pendaki gunung. Karena di beberapa gunung memang ada yang diharuskan menggunakan peralatan climbing, seperti Gunung Raung misalnya.
Baca Juga: Ternyaa ini Alasan Pendaki Pakai Plester di Hidung, Apa Kita Perlu Juga?
Tali yang digunakan pendaki gunung sebenarnya sama dengan tali outdoor pada umumnya, yaitu tali carmantel, prusik, dan webbing. Ketiga tali ini memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Berikut kami ulas berbagai model dan kegunaan di antara ketiga tali di atas.
Carmantel
Untuk tali carmantel terdapat banyak versi penyebutan, mulai dari karmantel, carmantel, kernmantle, hingga kernmantel. Tali ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam.
Bagian dalam terbuat dari serat nilon, sedangkan bagian luar sebagai pelindung bagian dalam. Tali inilah yang biasa digunakan untuk rock climbing (panjat tebing), rappelling (turun tebing secara bertahap), hingga rescue korban kecelakaan saat mendaki gunung.
Baca Juga: Tips Tokcer dari Pendaki Profesional ini Ampuh Cegah Kebelet BAB saat Mendaki Gunung
Secara umum, tali ini terbagi menjadi dua jenis yaitu tali karmantel statis dan dinamis. Untuk yang dinamis memiliki tingkat kelenturan 30-50% dan biasa digunakan untuk aktivitas rock climbing.
Sedangkan untuk yang statis, hanya memiliki tingkat kerenggangan 15-20%. Jenis statis lebih cocok digunakan untuk aktivitas rappelling atau caving (susur gua) vertikal.
Terkait perbedaan fisik, biasanya tali dinamis berwarna putih, sedangkan untuk yang statis memiliki ragam warna atau bermotif.
Prusik
Baca Juga: Catat! Tata Cara Buang Air Besar di Gunung yang Tidak Merugikan Alam, Pendaki Lain dan Makhluk Gaib
Tali prusik mirip dengan tali carmantel. Hanya saja tali prusik berukuran lebih kecil secara diameter. Walaupun kecil, tali prusik juga memiliki peran penting khususnya ketika rock climbing, karena bisa digunakan sebagai pemanjang jangkar dan sebagai pengikat antara badan dengan lifeline ketika melakukan climbing.
Webbing
Tali yang berbentuk pipih atau gepeng ini memiliki banyak fungsi. Bisa digunakan untuk aktivitas climbing atau untuk aktivitas pendakian yang lain. Untuk aktivitas climbing, tali ini bisa digunakan sebagai harness atau digunakan sebagai anchor dan jangkar untuk diikat di batu atau pohon yang kokoh.
Selain itu, webbing bisa digunakan untuk kondisi darurat, misal ketika tali carrier putus, atau sebagai pengikat peralatan hiking seperti mengikat matras ketika ditaruh di bagian luar.
Baca Juga: Mau Mendaki dalam Waktu Dekat? Catat 3 Tips Mudah Mendirikan Tenda Kemah yang Aman di Musim Hujan
Bahkan di beberapa gunung yang terdapat tanjakan curam, tali webbing biasa digunakan sebagai tali pembantu untuk menanjak dengan cara diikat di pohon atau batu yang cukup kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News