JEMBER, BANGSAONLINE.com - BPBD Jember menyatakan hasil kajian kebencanaan, yang mana Pantai Payangan tidak layak sebagai tempat berenang para wisatawan. Hel tersebut ditegaskan oleh Kalaksa BPBD Jember, Widodo Julianto, menangapi kasus kecelakaan laut hingga mengakibatkan korban jiwa dan terulang hampir setiap tahun.
"Jika melihat kondisi arusnya sebenarnya itu tidak layak sebagai tempat berenang, arusnya agak kuat di sana," ujarnya, Selasa (25/6/2024).
Baca Juga: Khofifah: Tinggal Pilih, di Jatim Ada 1.396 Wisata, ini Destinasi Eksotik Tiap Kabupaten
Menurut dia, dengan kondisi arus yang kuat dan kerap berubah-ubah membuat Pantai Payangan tidak direkomendasi bagi para pengunjung wisata pantai yang hendak berenang.
"sampai saat ini banyaknya peselancar tidak berani berenang di pantai tersebut. Karena arus lautnya sering kali berubah-ubah," tuturnya.
Di samping itu, persoalan menajemen yang bertanggung jawab di kawasan pariwisata itu belum terkelola dengan jelas, termasuk juga status tanah belum terdata dengan baik.
Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkab Jember Gelar Si Rambo
"Kawasan di lokasi itu ada yang milik Perhutani, ada juga tanah negara bebas, jadi ini pekerjaan rumah bersama," kata Widodo.
Oleh karena itu, ia meminta Desa Tanggap Bencana (Destana) Sumberejo Ambulu dapat berperan aktif dalam mengawal hal itu karena merupakan pihak paling dekat dengan lokasi wisata itu.
"Kami berharap ada petugas yang berasal dari warga setempat. Karena selama ini kami hanya melakukan langkah responsif setelah ada kejadian (laka laut). Kami berharap ada petugas yang berjaga di lapangan untuk memitigasi itu," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Banyak Pohon Tumbang, BPBD Jember Paparkan Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News