Tafsir Al-Nahl 15-16: NU, Organisasi Langit yang Dipandu Tuhan

Tafsir Al-Nahl 15-16: NU, Organisasi Langit yang Dipandu Tuhan

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'i MAg. . . 

BANGSAONLINE.com - "Wa alamat, wa bi al-najm hum yahtadun". Bunyi ayat studi kita ini menunjuk pertanda yang ditebar Tuhan melalui alam ciptaan-Nya. Tidak cukup itu, Tuhan menunjuk bintang (al-Najm) secara khusus, meski sesungguhnya sudah include dalam makna kata "'alamat". Penyebutan secara khusus ini menunjuk betapa bintang punya kelebihan yang mencolok di atas benda alam yang lain.

Ditilik dari sejarahnya, seputar tahun 1920 para kiai salaf gelisah banget terhadap kelompok islam yang memusuhi amaliah ulama, al-salaf al-shalih. Belum sempat mereka wadul, kiai Khalil Bangkalan sudah memberi jawaban ilahiah berupa surah al-Taubah: 32 yang intinya, para pembenci al-salaf al-shalih itu tidak akan berhasil, karena Allah turun tangan sendiri mengatasi mereka. Bisa-bisa malah besar. Makin dimusuhi, makin disayang Tuhan. Di sini, kiai Khalil mengindentikkan amalan NU dengan "nur Allah" (cahaya Allah).

Wejangan itu memang memantapkan kiai Hasyim Asy'ari dan kawan-kawan, tapi tidak cukup efektif sekedar memberi pengajian, fatwa, bergerak sendiri-sendiri tanpa ada wadah yang mengikat. Ternyata, dari kejauhan kiai Khalil sudah membaca itu, kemudian mengirim sebuah tongkat disertai ayat nomor 11 s.d. 21 surah Thaha kepada kiai Hasyim Asy'ari melalui kurir, kiai As'ad Syamsul Arifin. Isyaratnya, kiai Khalil telah merestui kiai Hasyim mendirikan jam'iyah.

Tidak hanya tongkat dan ayat al-Qur'an yang dikirimkan, melainkan juga sebuah tasbih. Begitu kiai Hasyim memegang tasbih tersebut, beliau menatap ke depan dengan pandangan sangat seirus dan kedua mata berkaca-kaca.

Sambil merunduk sang kiai melafalkan dua nama Tuhan terbaik dari 99 al-Asma' al-Husna, :" Ya Jabbar, ya Jabbar, ya Jabbar. Ya Qahhar, ya Qahhar, ya Qahhar. Kita tahu, bahwa dua asma ini berkonotasi kadigdayan yang luar biasa. Ahli kanoragan dan aji-aji kesaktian mesti berwirid asma ini. Tidak sekedar berucap itu, kiai Hasyim juga berikrar memberi ultimatum: "wahai, barang siapa yang memusuhi NU, memusuhi para kiai akan hancur…"

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO