SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Sikap congkak Habib Pasuruan yang merendahkan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., di depan umum saat acara pengajian atau haul di kediaman mantan seorang pejabat di Probolinggo Jawa Timur mendapat tanggapan luas.
Yang menarik, di antara netizen yang komen ada juga yang mengaku hadir pada acara haul atau pengajian saat Habib Pasuruan itu menista Kiai Asep di depan umum.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
"Ya, saya juga hadir. Memang (ia menyebut sebuah nama)... merasa tersaingi oleh ulama NU. Mantap kyai Panjenengan (Kiai Asep-Red) selalu Sabar dlm hal ini," tulis @lukmanekowahyudi7476 mengomentari narasi M. Mas’ud Adnan dalam Podcat BANGSAONLINE berjudul Klarifikasi Putra Pendiri NU Direndahkan Habib Pasuruan di Depan Umum.
Podcast BANGSAONLINE dengan narator M. Mas’ud Adnan itu kini lagi viral. Saat berita ini ditulis, Sabtu, 6 Juli 2024, podcast BANGSAONLINE itu sudah ditonton 121.000 orang lebih. Dan viewer atau penontonnya terus menanjak. Sementara orang yang berkomentar mencapai 1.700 orang lebih.
Namun ada juga netizen yang tak kaget dengan sikap tak terpuji Habib itu. Karena beberapa habaib memang dianggap tak punya akhlak. Bahkan, kata di antara netizen, Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari, pendiri NU dan Pesantren Tebuireng, juga direndahkan oleh Faizal Assegaf.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Begitu juga Gus Dur, ketua umum PBNU dan Presiden RI ke-4.
"Gus Dur lbh dulu direndahkan," tulis Muhammadfarhan-ik6ym.
Gus Dur juga dicaci di depan umum oleh Habib yang tinggal di Jakarta. Menurut Habib yang ceramahnya banyak melontarkan kata-kata kasar itu, Gus Dur bukan hanya buta mata, tapi juga buta hati.
Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali
Padahal Gus Dur adalah cucu pendiri NU Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari. Hadratussyaikh juga pendiri Pesantren Tebuireng Jombang. Selain itu Gus Dur juga putra KH Abdul Wahid Hasyim, salah satu ulama perumus Pancasila dan pendiri Republik Indonesia.
Yang mengejutkan, dari ribuan komentar itu banyak yang menyayangkan sikap PBNU yang diam. Bahkan dianggap membela klan Ba’alawy.
"Kenapa PBNU diam ya, aku orang NU jadi bingung," tulis @wongndeso-yn5ex
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
"Gusdur dihina aja petinggi NU gk ada yg berani, dasar memang benar kata gusdur kita sangat pengecut !!," kata @dmfamily2230.
"Ayolah para petinggi NU.... tolong hentikan husnudzon anda kepada habib2 ini... biar kami yg jadi warga NU dibawah tidak mudah dibohongi dan dimobilisasi oleh habib2 ini....," tulis @abdurohmanrohman9025.
Selain prihatin terhadap PBNU, mereka justru bersimpati pada Kiai Asep. Banyak yang mengaku bangga terhadap Kiai Asep. Terutama karena meski direndahkan, tapi tak marah. Mereka yakin Kiai Asep semakin mulia, bukan rendah. Bahkan banyak yang mengaggap Kiai Asep waliyullah.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
"Masya Allah kyai Asep semoga Allah tambah banyak lagi rezekinya dan sehat selalu.
Kyai Asep asli seorang waliyullah," tulis @Darwilis-oc2px
"Orang yg di rendahkan namun masih bisa tersenyum menandakan org tersebut sangat mulia dan berilmu sangat matang..!!! Semakin di rendahkan semakin mulia kedudukan beliau...Amin..!!!," kata @SwastikaGede.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
"Anakku santrinya kyai asep dan ditrima di unair,saya juga dapat sahadah pembingbinh haji beserta ratusan pembimbing haji dari seluruh provinsi jawa timur lewat diklat gratis ...dibiayai kyai asep....klu normal bayarnya 9 jt beliau dermawan....sukron kyai asep...jazakallah....," tulis @karyaindah532
"Alhamdulilah ikut bersyukur karena anak terakhirku alumni PP Amanatul Ummah Pacet Mojokerto angkatan ke 3. Semoga guru kita Prof Dr KH Asep Syaifudin Halim diberikan umur panjang dan tetap sehat kyai. Doaku insya Allah mengalir untuk panjenengan. Matur suwun dari Purbalingga Jateng," tulis @abdulmujib1145.
"Saya beberapa kali ikut kajian KH Asep Syaifuddin, beliau adalah sosok ulama yang visioner dan luar biasa keilmuan agamanya, semoga Alloh SWT selalu menjaga beliau," kata @roniefendi6681.
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
"Alhamdulillah, 2 putri saya alumni PP.Amanatul ummah.
Semoga Panjenenganipun Prof.DR. Asep Syaifudin selalu diberkahi Alloh beserta keluarganipun," kata @user-nk2mq3mq4n.
"Hebaat aba yai anak saya santri aba yai malah tak ajarin saya suruh selalu cium tangan aba yai. Kalau habis ngaji subuh. Aba yai hebat panutan saya untuk dunia dan akhira," kata @agustian2599.
Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
"Terima kasih pencerahannya pak, jadi tau saya syp kyai Asep Abdul Halim, masya Alloh luar biasa beliau akhlak nya santun, dermawan, ,, beda dengan sang pengaku pengaku cucu nabi," tulis @indahwulandari6604.
Komentar-komentar itu terus bertambah. Begitu juga viewer Podcast BANGSAONLINE terus menanjak tajam.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA direndahkan oleh seorang Habib, saat menghadiri undangan pengajian di Probolinggo Jawa Timur. Ceritanya, Kiai Asep yang dikenal sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto Jawa Timur itu diundang seorang Habib untuk acara pengajian di kediamannya di Probolinggo.
Saat itu Kiai Asep datang didampingi Habib Abu Bakar Assegaf Bangil. Hubungan Kiai Asep dengan Habib yang mengundang itu memang akrab. Habib itu bahkan sering datang ke Kiai Asep, baik di Surabaya maupun di Pacet Mojokerto.
Kiai Asep tiba di acara pengajian saat seorang Habib asal Pasuruan berceramah. Melihat Kiai Asep datang massa langsung berdiri. Mereka menyambut kedatangan Kiai Asep. Mereka berebut menyalami dan mencium tangan Kiai Asep. Maklum, Kiai Asep dikenal sebagai ulama besar dan memiliki sekitar 14.000 santri.
Selain itu Kiai Asep adalah Putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU sekaligus pejuang kemerdekaan RI yang pada tahun 2023 lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Tapi tampaknya Habib yang sedang berceramah merasa masgul atau kesal. Dengan suara lantang ia minta massa yang berebut mencium tangan Kiai Asep duduk. Si Habib minta massa tak usah menyalami dan menghormati Kiai Asep.
"Ayo duduk. Itu (Kiai Asep) bukan siapa-siapa," kata si Habib yang dikenal sebagai ketua organisasi atau rabithah habaib dari klan tertentu itu.
Banyak orang kaget. Termasuk Habib Abu Bakar Assegaf. Ia tak menyangka Habib yang sedang ceramah itu merendahkan Kiai Asep di depan umum. Apalagi Kiai Asep bukan tokoh atau ulama sembarangan. Bahkan Habib yang mengundang itu sebagai tuan rumah juga merasa tak enak.
Tapi Kiai Asep tampak santai. Ia malah tertawa.
"Ya, saya gak apa-apa diperlakukan demikian," kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE sembari tersenyum.
"Saat itu saya mau ke depan, saya berjalan ke dekat podium. Tiba-tiba Habib itu bilang begitu (Ayo duduk semua. Itu bukan siapa-siapa," kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News