BANGSAONLINE.com - Reforma Agraria Summit 2024 yang diselenggarakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah terlaksana sejak 14-15 Juni 2024 di Denpasar, Bali.
Dengan diawali sesi Sambung Rasa pada Jumat kemarin, hari ini Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merefleksi perjalanan Reforma Agraria di hadapan 700 peserta pertemuan puncak ini.
Baca Juga: Wamen ATR/BPN Hadiri Peringatan Sumpah Pemuda ke-96
Reforma Agraria Summit 2024 merupakan upaya lanjutan dari Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit Karimun 2023.
Kegiatan ini merupakan wadah kolaborasi untuk memadukan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, hingga perwakilan organisasi masyarakat untuk bersama menyelesaikan permasalahan pertanahan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan dalam laporannya menjelaskan bahwa Reforma Agraria adalah suatu perjalanan panjang yang mempunyai trajectory untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga: Komisi II DPR RI Dukung Program 100 Hari Kerja Menteri Nusron
"Reforma Agraria Summit perlu diselenggarakan secara rutin sebagai forum untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi yang telah terbangun," jelas Dalu Agung Darmawan.
“Bersamaan seluruh insan pegiat Reforma Agraria di Indonesia, dengan rangkaian yang dimulai sejak dilaksanakannya Gerakan Sinergi Reforma Agraria, Rapat Kerja Teknis Penataan Agraria, Rapat Koordinasi dengan Kementerian LHK, seminar dan Workshop,” lanjut Dirjen Penataan Agraria soal perjalanan Reforma Agraria tahun 2024 ini.
Pada momen besar ini juga dilakukan penyerahan Akta Pernyataan Pelepasan Sebagian Hak Guna Usaha (HGU) PT Sumber Agro Makmur.
Baca Juga: 537 Perusahaan Sawit Beroprasi Tanpa HGU, Menteri Nusron Tegas Ingatkan soal Sanksi
Penyerahan ini dilakukan PT Sumber Agro Makmur kepada Badan Bank Tanah untuk kemudian diserahkan kepada Dirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan dalam rangka mendukung Reforma Agraria.
Hari kedua Reforma Agraria Summit 2024 dibuka dengan tarian khas Bali dikenal dengan nama Tarian Selat Segara.
Tarian ini memiliki pola gerak yang sangat sederhana, terinspirasi dari gerakan tari pendet, tari legong, dan tari rejang yang biasanya dipersiapkan untuk menyambut tamu jauh yang menyeberangi lautan.
Baca Juga: Ditjen PHPT Kembangkan Sistem PPAT
Tarian ini adalah sebuah karya seni yang menggambarkan Hindu dalam budaya Bali. Tarian ini dapat digunakan sebagai media komunikasi antar bangsa yang pada akhirnya menjadi sebuah perdamaian.
Adapun kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan Komisi II DPR RI; Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN; Wakil Menteri LHK; Pejabat Pimpinan Tinggi Madya beserta Staf Khusus Menteri; Kepala Badan Bank Tanah; Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama beserta Tenaga Ahli Menteri; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi se-Indonesia beserta jajaran; sejumlah Gubernur, Pj. Gubernur, beserta Forkopimda dan Bupati/Wali Kota; Jaksa Agung Muda; serta perwakilan akademisi dan CSO. (afa/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News