Pipa JOB PPEJ di Tuban yang Bocor Cemari Pantai, Nelayan Mengeluh

Pipa JOB PPEJ di Tuban yang Bocor Cemari Pantai, Nelayan Mengeluh TERCEMAR - Sancoko ketika menunjukkan tumpahan minyak yang berada di bibir pantai. (foto: suwandi/BANGSAONLINE)

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bocornya saluran pipa operator minyak dan gas bumi (migas) blok Tuban, milik Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) yang berada di peraiaran laut Kecamatan Palang, Tuban pada Kamis, (20/8) kemarin ternyata membuat produksi Exxon Mobil Cepu Ltd (EMCL) dan produksi minyak di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mengalami penurunan.

“Benar produksi EMCL sempat turun 50.000 barel sejak adanya laporan tumpahan minyak,” kata Kepala Humas Satuan Khusus Kerja Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Elan Biantoro ketika dikonfrmasi sejumlah wartawan, Minggu (23/8) pagi.

Baca Juga: Gantikan JOB P-PEJ, Pertamina EP Asset 4 Operatori Lapangan Migas Sukowati

Dijelaskan Elan, turunya produksi disebabkan karena saluran pipa yang berada di Kecamatan Palang, Tuban sedang bocor. Sedangkan, produksi minyak di lapangan Banyu Urip, Blok Cepu juga ikut mengalami penurunan hingga mencapai 30.000 barel per hari. Padahal perhitungan normal per hari bisa berproduksi 80.000 barel.

Bocornya pipa, lanjut Elan, bermula informasi dari nelayan setempat. Ketika itu nelayan menemukan ceceran minyak diperairan laut sekitar 1 kilometer dari bibir pantai. Menerima informasi tersebut tim dari JOB PPEJ lansgung mencari sumber kebocoran serta melokalisir ceceran minyak.

“Berbekal dari laporan warga, tim kami langsung fokus pada pipa bawa laut yang memiliki berdiameter 10 inchi dan berjarak 1 kilometer dari Palang Station,” tandasnya.

Baca Juga: JOB PPEJ Fasilitasi Pelajar SMKN 5 Bojonegoro Praktek UKK

Terpisah, Ngadiman (55) nelayan setempat mengungkapkan, tumpahan minyak yang berasal dari bocornya pipa milik JOB PPEJ tidak hanya ditemukan di tengah laut sekitar 3 sampai 5 kilometer dari bibir pantai. Melainkan, di beberapa titik pantai juga ditemui ceceran minyak mentah. Akibatnya, pantai yang berada di Desa Kradenan dan Palang telah tercemari.

“Benar pantainya jadi tercemar, warnanya hitam-hitam kecoklatan,” ungkap Ngadiman sambil menunjukkan tumpahan minyak mentah tersebut yang tercecar di pantai.

Sedangkan nelayan lain, Sancoko, kepada BANGSAONLINE.com meminta agar JOB PPEJ segera melakukan pembersihan. Pasalnya, cecaran minyak itu telah mengganggu nelayan saat mencari ikan.

Baca Juga: JOB P-PEJ Bantu SMK Migas Bojonegoro Gelar UKK

Bahkan, Sancoko mengatakan jika seharusnya ada ganti rugi pada nelayan. Sebab, ketika terjadi pencemaran laut, nelayan lah yang rugi karena aktivitas mereka terganggu hingga mereka bereka berhenti bekerja. “Kalau terganggu ya jelas terganggu mas,” keluhnya. (wan/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO