BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga perwakilan dari tujuh desa di sekitar wilayah pengeboran minyak dan gas bumi (Migas) WK Blok Tuban dan Lapangan Sukowati Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengikuti program pengembangan ekonomi kreatif.
Kegiatan tersebut kerjasama antara Joint Operating Body Pertamina - Pertrochina East Java (JOB P-PEJ) dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemkab Bojonegoro. Para peserta lebih banyak praktek mulai merajut sepatu, taplak meja, toples, serta pernik rumah tangga lainnya.
Baca Juga: Gantikan JOB P-PEJ, Pertamina EP Asset 4 Operatori Lapangan Migas Sukowati
Murdaningsih, mentor yang memberi materi pelatihan tersebut mengatakan bahwa program rajut tersebut bisa menjadi alternatif ekonomi kreatif bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan. Salah satu bahan bekas yang digunakan adalah alas sepatu yang sudah rusak kemudian dirajut kembali.
"Bagi sosialita sepatu rajut ini menjadi pilihan. Nanti juga bisa bikin kardigan, taplak meja, toples, bad cover dan banyak lagi," jelasnya, Selasa (23/1).
Kepala Bidang Industri Kimia, Elektronika, Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Diperinaker), Siti Mutmainah mengatakan program ini merupakan tindaklanjut dari pelatihan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: JOB PPEJ Fasilitasi Pelajar SMKN 5 Bojonegoro Praktek UKK
"Output-nya setiap desa akan ada pusat industri kreatif hasil pembuatan mereka (warga)," jelasnya, Selasa (23/1).
Pelatihan tersebut digelar selama empat hari. Selain rajut, lanjut dia, program pelatihan pengembangan ekonomi masyarakat yang merupakan tanggung jawab perusahaan JOB PPEJ juga ada anyaman, batik tulis dan sablon.
"Pelatihan ini merupakan fokus pada penguatan praktek. Dari yang tidak bisa sama sekali merajut, hingga kemudian mahir," ucapnya.
Baca Juga: JOB P-PEJ Bantu SMK Migas Bojonegoro Gelar UKK
Field Admin Superintendent JOB PPEJ Akbar Pradima menambahkan, kegiatan ini masuk pada pos anggaran tanggung jawab sosial perusahaan tahun 2017. "Kita bekerjasama dengan Disperinaker, Bojonegoro Creative Network (BCN) dan LPK Andre Bojonegoro," ujar Akbar menambahkan.
Peserta dari tujuh desa tersebut antara lain di Kabupaten Bojonegoro Desa Ngampel, dengan pelatihan anyaman, Desa Sambiroto, pelatihan batik tulis, dan Desa Campurejo pelatihan rajut dan sablon. Sedangkan dari perwakilan desa di Tuban, yakni Desa Rahayu, Bulurejo, Kebonagung, dan Desa Sokosari. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News