BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Guna memberi ruang bagi para pelajar yang memilih jurusan Program Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas, operator lapangan minyak dan gas bumi (migas), Joint Operating Body Pertamina - Petrochina East Java (JOB P-PEJ) menggelar Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bidang Migas.
Mereka yang mengikuti UKK itu adalah pelajar SMK Negeri 5 Bojonegoro. UKK ini merupakan syarat kelulusan bagi para siswa dan mengukur kemampuan secara akademik yang diperoleh selama pembelajaran materi di dalam kelas.
Baca Juga: EMCL Sukses Lakukan Pengapalan ke 1.000 Minyak Mentah Blok Cepu untuk Indonesia
Field Admin Superintendent JOB PPEJ, Akbar Pradima mengatakan, sebagai operator migas di WK Blok Tuban lapangan Sukowati, pihaknya sangat mendukung proses pendidikan apalagi dibidang migas. UKK yang dilakukan langsung di tempat kerja ini diharapkan menambah keterampilan siswa.
"Kami sangat mendukung kegiatan pendidikan untuk mendukung kesiapan tenaga kerja bidang migas," ujar Akbar Pradima, Selasa (10/4).
Selain digunakan sebagai tempat untuk UKK, sebelumnya JOB PPEJ juga bekerja sama dengan SMK Negeri 5 Bojonegoro dalam program JOB PPEJ Mengajar yang dilakukan secara rutin. Termasuk pengenalan proses eksplorasi migas dengan memberikan replika kepala bor.
Baca Juga: Api Besar Menyala di Lapangan Gas JTB Bojonegoro, Warga Sekitar Kaget dan Khawatir
"Replika well head (kepala bor) itu sebagai alat bantu ajar, sebagai bentuk kepedulian pendidikan di wilayah operasi JOB PPEJ," terangnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana UKK, SMK Negeri 5 Bojonegoro, Burhanuddin mengatakan, adanya kerjasama dengan pihak JOB PPEJ ini sangat membantu melengkapi kekurangan segi fasilitas di sekolah. Mengingat, SMK yang berada di Kecamatan Kapas itu baru akan meluluskan siswanya tahun ini.
"Tempat uji UKK biasanya di sekolah, namun karena masih terbatas fasilitas kemudian bekerja sama dengan perusahaan," ungkapnya.
Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian
Siswa yang akan mengikuti UKK di CPA Blok Tuban sebanyak 56 siswa. Menurut Burhan, kerja sama antar sekolah dengan perusahaan migas ini sangat menguntungkan bagi siswa. Apalagi, rencananya SMK Negeri 5 Bojonegoro itu akan didaftarkan sebagai SMK Migas di Bojonegoro.
"Lebih diuntungkan karena selain mengenal alat pengeboran migas, mereka bisa langsung belajar di lapangan kerja," pungkasnya.
Sekadar diketahui, UKK dilakukan selama dua hari. Hari pertama, siswa yang akan UKK mendapat pembekalan baik dari sekolah maupun dari pihak operator. Hari kedua besok mereka baru terjun ke lapangan. (nur/ian)
Baca Juga: APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News