SURABABAYA, BANGSAONLINE.com – Masih ingat pernyataan KH Hasan Basri, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Orde Baru? Hasan Basri menegaskan di media massa bahwa di Indonesia tak ada keturunan Nabi Muhammad SAW.
"Tidak ada anak keturunan Rasulullah SAW di Indonesia bahkan di dunia, karena sudah dinyatakan terputus dikarenakan tidak adanya lagi keturunan Hasan dan Husen," Kata Hasan Basri yang menjabat ketua MUI selama tiga periode (1984-1998).
Baca Juga: Sowan ke Tokoh Agama GKJW di Balewiyata Malang, Khofifah Napak Tilas Perjuangan Gus Dur
Hasan Basri juga dikenal sebagai seorang da’i. Ia juga pernah menjabat Imam Masjid al-Azhar, Jakarta.
Karuan saja masyarakat gempar. Terutama kalangan habaib. Habib Muhammad Al Habsy Kwitang kemudian memerintahkan Habib Nauval bin Jindan untuk membela kehormatan keturunan Rasulullah SAW. Tapi meski Nauval ceramah dari panggung ke panggung ternyata tak memberi efek, tak meredakan ketegangan dan kegaduhan.
Ketegangan dan kegaduhan itu baru reda ketika Gus Dur tampil ke publik membela habaib. Saat itu Gus Dur hadir di Ponpes Al Fachriyah Cileduk. Cucu pendiri NU Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri NU itu, memberikan dukungan pada Habaib. Menurut Gus Dur, kedatangan habaib di Indonesia merupakan salah satu karunia Tuhan, maka perlu kita syukuri bersama.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Gus Dur mengambil langkah itu karena ajaran NU menekankan warga NU mencintai dzurriyah atau keturunann Rasulullah SAW.
Pernyaan Gus Dur itu ampuh. Kegaduhan reda.
Alhasil, Gus Dur punya jasa terhadap Habaib, disamping mampu meredam ketegangan sosial dalam masyarakat. Tapi ternyata habaib itu tak ada terimakasihnya. Beberapa oknum habib malah merendahkan dan menghina Gus Dur. Diantaranya Rizieq Shihab.
Baca Juga: Luncurkan Video Kampanye Bareng Dewa 19, Khofifah-Emil Kompak Nyanyikan Hidup adalah Perjuangan
Rizieq Shihab pernah menyatakan bahwa Gus Dur bukan hanya buta mata tapi juga buta hati.
Lalu bagaimana dengan pernyataan Habib Luthfi Bin Yahya bahwa kakeknya termasuk pendiri NU? Kenapa PBNU memerintahkan LP Maarif menarik buku Pelajaran Aswaja yang memuat pernyataan Habib Lutfi itu dari peredaran?
Silakan simak podcast monolog M Mas'ud Adnan di Podcast bangsaonline ini sampai tuntas.
Baca Juga: Khofifah Pernah Jadi Bintang Senayan, Prof Kiai Asep: Cagub Paling Lengkap dan Berprestasi
Anda bisa menyimak di channel YouTube Podcast bangsaonline sekarang juga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News