BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar seminar literasi dengan tema Membedakan Media Profesional dan Abal-abal, yang dihadiri seluruh Kepala Desa, Camat, dan SKPD di Aula Hotel Ijen View, Selasa (25/8).
Dalam seminar yang menghadirkan narasumber Dewan Pers ini, yang menjadi leading sektornya adalah Bagian Humas dan Pusat Data Elektronik (Humas PDE) Bondowoso.
Baca Juga: Menteri PDTT Panen Pisang Cavendish, Emil: Pemprov Dukung Pengembangan Ekspor
“Seminar ini merupakan kebanggaan tersendiri buat kami, karena dengan hadirnya Dewan Pers dari Jakarta akan menambah wawasan baru bagi kami, Kepala Desa, Camat, dan SKPD dalam berkomunikasi yang baik dengan media,” ujar Bupati Amin Said Husni.
Anggota Dewan Pers yang hadir adalah Imam Wahyudi, Leo Batubara dan Yosep Adi Prasetyo atau lebih dikenal Stenley. Mereka mengungkapkan kebebasan pers di Indonesia sudah melampau batas kewajaran, bahkan tidak jarang digunakan untuk melakukan pemerasan atau bahkan penipuan pada narasumber yang dianggap kurang memiliki pemahaman terhadap media dan bagaimana mengahadapi media di ranah hukum.
Dewan Pers menjelaskan jika ada beberapa kreteria media dianggap professional dan wartawannya dianggap professional, di antaranya lulus uji kompetensi, tergabung pada tiga asossosiasi wartawan di antaranya PWI, IJTI dan AJI, serta memenuhi standart perusahaan di antaranya berbadan hukum PT dan mampu terbit secara teratur serta mampu memberi upah yang layak pada wartawan. (gik/rvl)
Baca Juga: Ombudsman Jatim Serahkan Rapor Pelayanan Publik kepada Delapan Kepala Daerah, Banyuwangi Tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News