KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi hibah program desa koorporasi sapi tahun anggaran 2021- 2022 pada Kelompok Peternak Sapi Ngudi Rejeki di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, naik ke tingkat penyidikan.
Hal tersebut disampaikan Kasi Intelijen Kejari Kabupaten Kediri, Iwan Nuzuardhi, Jumat (16/8/2024).
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Hal itu berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri Nomor: PRINT-301/M.5.45/Fd.1/08/2024 tanggal 15 Agustus 2024.
"Bahwa dari hasil penyelidikan yang dilakukan, tim penyelidik telah menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana korupsi. Atas dasar hasil tersebut, maka sejak tanggal 15 Agustus 2024 status perkara telah dinaikkan ke tahap penyidikan," kata Iwan.
Dalam tahap penyidikan, penyidik akan melakukan tindakan mencari dan mengumpulkan bukti-bukti yang terjadi dan menemukan orang yang dapat dimintakan pertanggungjawaban secara pidana.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Diketahui, kasus ini bermula pada tahun 2021 lalu, saat pandemi Covid-19. Kelompok peternak sapi di Kecamatan Ngadiluwih mendapatkan bantuan hibah 1.000 ekor sapi melalui program koorporasi dari Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI.
Namun, bantuan hibah sapi tersebut selama 3 tahun ini bukannya bertambah, tapi justru semakin menyusut.
Bantuan hibah sapi itu diberikan kepada lima kelompok peternak sapi dari empat desa di Kecamatan Ngadiluwih, yaitu Desa Banjarejo, Ngadiluwih, Tales, dan Badal.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Pendistribusian hibah bantuan sapi tersebut dilakukan secara bertahap, masing-masing kelompok mendapatkan 200 ekor.
Seiring berjalannya waktu, dalam kurun waktu tiga tahun 2021 - 2024 ini, ketika dicek di salah satu lokasi milik kelompok peternak yang semula mendapatkan 117 ekor, ternyata hanya tersisa puluhan ekor saja. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News