KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Predikat Universal Health Coverage (UHC) diberikan kepada pemerintah kota atau kabupaten yang dapat memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada paling sedikit 95% masyarakatnya.
Kota Kediri salah satunya, dengan cakupan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar 101,66%, predikat UHC resmi disandang oleh Kota Kediri.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Tutus Novita Dewi, mengungkapkan, daerah yang mendapatkan Predikat UHC menunjukkan bahwa daerah tersebut berkomitmen penuh dan berupaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui Program JKN.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah setempat juga memberikan bantuan kepada masyarakatnya dengan mendaftarkan sebagai peserta segmen PBPU Pemda.
“Capaian ini menjadi prestasi yang sangat baik bagi daerah-daerah yang telah mencapai UHC. Untuk Kota Kediri, per 1 Agustus 2024 telah mencapai kepesertaan JKN sebesar 100%, termasuk di dalamnya terdapat peserta dengan segmen PBPU Pemda mencapai 89.178 jiwa,” jelasnya, Minggu (18/8/2024).
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
Tak hanya pada Kota Kediri, Tutus juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya atas predikat UHC yang juga diraih oleh Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Nganjuk.
Kota Blitar telah berhasil mendaftarkan 70.953 jiwa atau 100% penduduknya dalam Program JKN.
Kabupaten Kediri telah berhasil mendaftarkan 296.566 jiwa atau sekitar 96,84% penduduknya dalam Program JKN.
Baca Juga: JKN Jadi Andalan Keluarga Mahasiswi dari Kandat untuk Atasi Masalah Kesehatan
Sedangkan Kabupaten Nganjuk telah berhasil mendaftarkan 219.439 jiwa atau sekitar 96,87% penduduknya dalam Program JKN.
“Selamat, saya ucapkan kepada daerah-daerah yang telah mencapai UHC. Selamat untuk Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Nganjuk telah mencapai kepesertaan lebih dari 95% dari total jumlah penduduk masing-masing daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut Tutus menjelaskan, seiring dengan bertambahnya jumlah peserta, masyarakat tidak perlu khawatir bila hendak mengakses pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Warga Kandat ini Bersyukur Jadi Peserta JKN, Semua Anggota Keluarganya Dimudahkan dalam Berobat
Ia menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan telah banyak bekerja sama dengan penyedia fasilitas kesehatan.
Diharapkan peserta JKN akan sangat dimudahkan saat akan mengakses pelayanan kesehatan.
“Jumlah faskes Per Agustus 2024 yang bekerja sama dengan Kota Kediri terdapat 51 FKTP dan 13 FKRTL. Kota Blitar terdapat 22 FKTP dan 5 FKRTL. Kabupaten Kediri sejumlah 133 FKTP dan 11 FKRTL. Sedangkan Kabupate Nganjuk sejumlah 64 FKTP dan 6 FKRTL,” terang Tutus.
Baca Juga: Canangkan Kelurahan Cantik, Pemkot Kediri Siapkan Agen Statistik di Tiap Kelurahan
Tutus pun menegaskan bahwa pihaknya bersama dengan fasilitas kesehatan yang bekerjasama telah berkomintmen, tidak ada tambahan iur biaya bagi peserta yang telah terdaftar Program JKN.
“Tidak ada tambahan biaya lagi bagi peserta yang hendak mengakses layanan kesehatan. Asalkan harus sesuai dengan prosedur dan hak kelas rawat yang didapat. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir saat akan mengakses layanan kesehatan pada fasilitas kesehatan provider BPJS Kesehatan,” ujarnya.
Manfaat Program JKN telah dirasakan langsung oleh Novita Sari (32) warga Campurejo Kota Kediri, salah satu peserta segmen PBPU Pemda Kota Kediri.
Baca Juga: Raih Rekor MURI, Lika-Liku Program 'Emas' Jadi Inovasi Pendidikan Bahasa Inggris Warga Kota Kediri
Dirinya merasa terbantu dengan Program JKN karena untuk mengakses pelayanan kesehatan sama sekali tidak dikenakan biaya. Saat ini Novita baru saja melahirkan anak keduanya secara caesar.
Ia mengungkapkan bahwa semua biaya ditanggung penuh oleh Program JKN.
“Jadi peserta JKN tidak ada biaya sama sekali yang harus dikeluarkan kalau mau mengakses layanan kesehatan di rumah sakit. Kalau ada apa-apa dan perlu ke rumah sakit sudah tidak harus membayar lagi. Ini saya operasi caesar, kalau tidak pakai JKN biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 20 juta rupiah,” katanya.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Peroleh Layanan Terbaik
Ucapan terima kasih dan harapan yang besar atas berjalannya program ini pun disampaikan oleh Novita.
Ia berharap, Program JKN terus berlanjut supaya dapat membantu masyarakat yang membutuhkan jaminan kesehatan seperti dirinya.
“Terima kasih Pemerintah Kediri, karena dengan adanya UHC dan bantuan dari Program JKN dapat dimudahkan dalam mengakses pelayanan kesehatan. Harapannya semoga Program JKN terus berlanjut,” pungkasnya. (uji/bpjs kesehatan).
Baca Juga: Warga Ngasem Kediri Percayakan JKN untuk Pengobatan Keluarganya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News