Widyastoto, Warga Kota Kediri Rasakan Manfaat Operasi Jantung yang Ditanggung JKN

Widyastoto, Warga Kota Kediri Rasakan Manfaat Operasi Jantung yang Ditanggung JKN Widyastoto, Sangat Terbantu Saat Operasi Jantung Coroner. (Ist).

KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Program Jaminan Kesehatan Nasional () telah banyak memberikan bantuan dan manfaat untuk seluruh masyarakat. 

Hal ini turut dirasakan oleh salah satu peserta bernama Widyastoto (69).

Baca Juga: Peserta JKN dari Kediri ini Tekankan Pola Hidup Sehat dan Bersyukur

Widyastoto merupakan seorang pensiunan dari PNS DJP Kemenkeu yang bertempat tinggal di Kelurahan Jamsaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.

Widyastoto mengungkapkan, bahwa ia mengalami sakit jantung coroner yang mana semua biaya perawatan ditanggung oleh

Widyastoto mengaku telah lama terdaftar sebagai peserta sejak ia masih menjadi pegawai.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga dari Ngampel Kediri Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN

Ia mengungkapkan, bahwa Program ini sebagai harapan dan perlindungan bagi dirinya mengenai jaminan kesehatan. 

Meskipun mempunyai jaminan kesehatan, Widyastoto telah menerapkan hidup sehat dengan berolahraga sejak ia muda.

“Sudah lama saya jadi peserta , bahkan saat itu namanya masih PT Askes belum berubah menjadi BPJS Kesehatan. Mempunyai supaya mendapatkan perlindungan akan jaminan kesehatan. Meskipun ada yang menjamin, saya tetap melakukan olahraga dengan jalan kaki dan bersepeda, serta rutin melakukan donor darah. Harapannya supaya tetap sehat dan tidak sakit,” ungkap Widyatoto, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan

Meskipun telah melakukan hidup sehat dengan rutin berolahraga, penyakit dapat menyerang sewaktu-waktu kepada siapa saja.

Termasuk Widyastoto. Ia menderita penyakit jantung koroner yang membuat dirinya harus menjalani tindakan Coronary Artery Bypass Graft (CABG) atau biasa disebut dengan operasi jantung bypass. 

Ketika seseorang mengalami serangan jantung, umumnya dada sebelah kiri akan terasa sakit.

Baca Juga: Meskipun Terlindungi Program JKN, Mahasiswi dari Malang ini Tak Lengah Menjaga Kesehatan

Berbeda dengan Widyastoto, saat terkena serangan jantung ia tidak merasakan sakit di dadanya, hal ini dikarenakan dirinya rutin melakukan donor darah sehingga hal tersebut berdampak pada meminimalisir rasa sakit terhadap serangan tersebut.

“Saya terdiagnosa penyakit jantung sekitar tahun 2010. Karena mengalami penyumbatan pembuluh darah akhirnya dilakukan operasi jantung bypass di tahun 2011. Orang yang terkena sakit jantung biasanya dada sebelah kiri terasa nyeri, tapi kalau saya tidak merasakan hal tersebut. Hanya saja terasa sedikit sesak. Karena saya rutin donor darah, ketika terjadi serangan jantung bisa mengurangi atau bahkan tidak terasa sakitnya,” ucap dia.

Widyastoto mengungkapkan, dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya Program karena telah membiayai perawatan penyakit jantung yang dideritanya.

Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya

Selain itu dirinya juga menderita penyakit diabetes sehingga memerlukan 4 insulin per bulan. Dirinya tidak membayangkan jika tidak terdaftar menjadi peserta maka akan banyak biaya yang perlu dikeluarkan untuk mengobati penyakitnya.

“Saya ini menderita sakit jantung, sudah banyak perawatan yang saya alami. Tindakan yang paling besar ketika saya harus operasi jantung bypass. Hingga saat ini saya masih rutin control untuk penyakit jantung. Selain sakit jantung kadar gula saya juga tinggi sehingga terkena diabetes dan membutuhkan 4 insulin per bulannya. Alhamdulillah semua biaya dijamin sehingga sangat meringankan bagi saya,” tuturnya.

Selain itu, Widyastoto merupakan peserta Prolanis yang mana setiap bulannya terdapat kegiatan senam dan pemeriksaan laborat setiap 6 bulan dan pengecekan kadar gula HB1C tiap 3 bulan secara gratis.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Malang Permudah Peserta JKN Melalui PANDAWA

Widyastoto merasa bersyukur, berkat dirinya mendapatkan dukungan untuk hidup yang lebih sehat dan terbantu dalam biaya pelayanan kesehatan.

Disamping itu, Widyastoto memiliki semangat untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat untuk mencegah penyakit yang dideritanya spaya tidak kambuh lagi. Dirinya sering menjalani puasa untuk menurunkan kadar gula yang tinggi serta mengurangi makanan tinggi kolesterol yang dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah di jantungnya.

Program ini, lanjutnya, ternyata banyak sekali manfaatnya. Selain memberikan bantuan terhadap pelayanan kesehatan, ini juga menjadikannya sebagai peserta Prolanis yang mana tiap bulannya diadakan senam sehat dan rutin dilakukan pengecekan sederhana terhadap tensi darah, dan kadar gula.

Baca Juga: Rasakan Manfaat JKN Usai Kecelakaan, Peserta Asal Malang ini Ajak Terapkan Pola Hidup Sehat

Untuk cek kadar gula HB1C itu dilakukan tiap 3 bulan sekali. Sedangkan cek laborat secara keseluruhan dan lengkap tiap 6 bulan sekali.

"Enaknya menjadi peserta prolanis setiap bulannya selalu diingatkan untuk waktunya kontrol dan check up. Saat ini saya sudah mengurangi makanan yang tidak sehat supaya mencegah timbulnya penyakit yang saya derita. Saya juga rutin melakukan puasa untuk menurunkan kadar gula. Alhamdulillah hingga saat ini badan saya selalu sehat, bugar, dan penyakit yang saya derita sudah tidak pernah kambuh lagi,” tutupnya. (uji/adv).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO