NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Beberapa supplier mengeluh karena sudah 10 hari ini mereka tidak mendapatkan pasokan elpiji 3 kg. Akibatnya mereka mengaku mengalami kerugian hingga ratusan ribu dalam tiap minggunya.
Supplier elpiji yang mengeluhkan pasokan rata-rata berada di wilayah kecamatan kota Nganjuk, seperti supplier yang ada di kelurahan Ganung kidul, Mangundikaran, Keringan juga di kelurahan Kramat.
Baca Juga: Hari Terakhir Kampanye, Bunda Ita-Mbak Zuli Keliling Nganjuk Dikawal Rombongan Ledang dan Becak
Seperti dituturkan Priyono salah satu supplier di kelurahan Ganung, biasanya dirinya mengaku dalam dua hari dipasok 150 elpiji 3 kg. Tetapi saat ini sudah sepuluh hari dia belum mendapatkan pasokan. Ia mengaku tersendatnya pasokan ini terjadi sejak puasa lalu.
Priyono mengatakan jika kelangkaan pasokan yang terjadi saat ini disebabkan karena ada salah satu pangkalan yang menjual elpijinya ke luar kota. "Saya melihat sendiri setiap hari di pangkalan Berkat elpijinya diangkut kendaraan berplat AE di bawa ke wilayah Madiun," terangnya. Selain ke wilayah kabupaten Madiun, tambah Priyono, elpiji tersebut juga diduga dibawa untuk dipasok ke wilayah Kabupaten Ngawi, Solo dan Jogja.
Lebih jauh, Priyono menduga jika tabung 3 Kg itu akan dioplos ke tabung non subsidi 12 kg.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
Sementara Suhartedi, Kabid Pertambangan Disperindakoptamben Nganjuk, saat ditemui mengakui jika pihaknya belum bisa melakukan pengawasan secara maksimal, karena surat tugas yang dikeluarkan oleh kejaksaan dan kepolisian hingga bulan ini belum diterbitkan. "Kami merasa riskan melakukan pengawasan karena SK pengawasannyya belum turun," jelasnya. (dit/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News