PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Untuk kesekian kali, sekitar 100 mantan karyawan PT. Kertas Leces (KL) di kabupaten Probolinggo menggelar aksi unjuk rasa. Massa ngeluruk pabrik kertas yang sudah puluhan tahun berdiri milik BUMN itu dengan puluhan kendaraan bermotor dan dua mobil.
Dengan berbagai poster dan spanduk kecaman, massa menyuarakan tuntutan agar pihak perusahaan segera melunasi tunggakan gaji dan tunjangan pendidikan yang belum dibayar selama hampir tiga tahun terakhir. Jumlah total yang belum dibayarkan yakni mencapai Rp 56 Milyar dari sekitar 1.700 karyawan.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Selain tuntutan pembayaran gaji, massa meminta perusahaan mencairkan pesangon pasca Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang dilakukan perusahaan pada akhir bulan Juni 2015 lalu.
Diketahui, PT. Kertas Leces dinyatakan pailit pada tahun 2011 lalu. Sejak saat itu salah satu perusahaan kertas terbesar di Jatim itu kesulitan mencairkan hak karyawan bahkan proses produksi kertas berhenti.
Koordinator Aksi, Asmawi mengaku pihaknya tetap akan melakukan demo bila tuntutan mantan karyawan tersebut tidak segera dicairkan. "Kami meminta semua tunggakan itu dapat diselesaikan. Karena, kalau tidak akan terjadi massa yang lebih besar lagi," ancamnya.
Baca Juga: May Day, Ribuan Buruh Asal Sidoarjo Bergerak ke Surabaya, Ini Tuntutannya
Dalam perkembangannya, tiga pimpinan tinggi perusahaan tersebut yakni Direktur Utama Budi Kuswantoro, serta Zainal Arifin selaku Direktur Keuangan dan Syarif Hidayat yang menjabat Direktur Produksi PT. KL dibui lantaran menjadi terdakwa kasus pemberian upah di bawah UMK.
Meski tidak berlangsung anarkis. Aksi ini sempat menghambat jalur lalu lintas lingkar selatan arah Probolinggo – Jember. Sementara sampai dua jam melakukan aksi. Tidak ada perwakilan perusahaan datang menemui massa. Pendemo selanjutnya meneruskan aksi ke kantor Disnaker dan DPRD setempat. (ndi/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News