KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Beberapa Ketua RT dan Pokmas di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, mendatangi kantor kelurahan setempat ihwal penghentian Prodamas atau program pemberdayaan masyarakat, Kamis (17/10/2024). Di sana, mereka langsung ditemui oleh Lurah Tosaren, Joko Prayitno, dan seseorang stafnya.
Saat bertemu, mereka langsung mencerca terkait Prodamas yang dihentikan secara sepihak. Haris Setyabudi selaku Pengawas Pokmas mengatakan, pihaknya mempertanyakan kepada Joko sebagai pemangku wilayah yang menghentikan program tersebut karena alasan yang kurang dimengerti, ia pun bersikeras ingin Prodamas tetap dilanjutkan.
Baca Juga: Upayakan Peningkatan Kategori KLA, Pemkot Kediri Rumuskan Strategi saat Rakor
“Kita sekarang merasa bingung, karena kita dituntut oleh warga untuk melaksanakan Prodamas. Salah satunya uang sudah masuk ke rekening bendahara, kenapa kok berhenti mendadak. Yang kita cari di sini alasannya apa? Karena tadi sudah saya jelaskan Prodamas berhenti itu kalau memang di kota ada bencana,” ujarnya usai audiensi.
Menurut dia, pemberhentian Prodamas tanpa alasan dan tidak disertai surat resmi. Dengan demikian, Haris meminta legalitas soal penghentian program dari kelurahan maupun jajaran pemerintah di atasnya.
“Kita sekarang ini ingin mencari solusi, bagaimana Prodamas itu bisa berjalan kembali, karena kelurahan lain juga ada yang berjalan, bahkan sudah ada yang selesai (pekerjaannya),” kata Ketua RT 09 di Kelurahan Tosaren itu.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Dari hasil audensi, ia menyebut pihak kelurahan tidak ada jawaban karena menunggu dari atasan. Meski buntu, Haris akan terus memperjuangkan keberlanjutan Prodamas.
“Yang jadi kekhawatiran kita, Prodamas itu ada kontraknya dan ada payung hukumnya. Kita akan melanjutkan, tetapi pemangku wilayah tidak berani bertanggung jawab, sampai kapan diberhentikan program ini? Tetapi kalau dilanjutkan dan dilaksanakan dalam waktu yang mepet untuk kontrak Prodamas, kita juga keberatan. Karena ini sangatlah berisiko,” paparnya.
Sementara itu, Lurah Tosaren menyatakan hingga kini belum ada kejelasan dari pihak kecamatan tentang pelaksanaan Prodamas yang diberhentikan.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
“Jadi memang, semua kepala kelurahan, yang pada dasarnya juga bingung apa yang bisa disampaikan kepada masyarakat. Itu pun terkait dengan ketentuan tersebut hanya lisan, yang intinya sementara suruh memberhentikan pelaksanaan Prodamas,” katanya.
Ditanya siapa yang menginstruksikan (pemberhentian Prodamas), ia mengaku tidak tahu karena memang tidak ada pesan tertulis. Namun pada intinya, camat sebagai pimpinannya menyuruh untuk menghentikan Prodamas.
“Sampai kapan (pemberhentian Prodamas) saya juga kurang tahu,” ucapnya. (uji/mar)
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News