KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bawaslu Kota Kediri menggelar sosialisasi peran serta masyarakat dalam meningkatkan partisipasi pada Pilkada 2024 dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dari berbagai unsur, seperti Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Lembaga dan elemen masyarakat Toga Tomas, Senin (28/10/2024).
Agenda tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan pada pesta demokrasi November mendatang. Komisioner Bawaslu Kota Kediri, Hartono, menyebut pihaknya memiliki personel yang minim untuk melakukan pengawasan di tingkat kota maupun kelurahan, sehingga partisipatif masyarakat dalam Pilkada sangatlah penting.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Pasuruan Rekom Pemecatan 2 Sekretariat PPS Pendukung Paslon 02
“Dalam pengawasan Pilkada serentak ini tenaga yang dimiliki Bawaslu tidak terlalu banyak, baik ditingkat Bawaslu Kota, Kecamatan maupun Kelurahan. Maka dari itu, kita libatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat pada kegiatan ini," ucapnya.
Ia menjelaskan, Bawaslu Kota Kediri menghadirkan 150 orang dari 50 lembaga yang ada di Kota Tahu pada kegiatan ini agar bisa ikut andil dalam partisipasi pengawasan Pilkada serentak 2024. Disebutkan olehnya, salah satu yang perlu diawasi dalam pesta demokrasi terkait maraknya berita hoax, baik di media sosial, dan media apapun.
"Mari kita bersama ikut mengawasi dan apabila menemukan berita hoax, laporkan ke Bawaslu Kota Kediri. Peran aktif masyarakat sangat penting dalam rangka partisipasi karena keterbatasan personil Bawaslu Kota Kediri baik di Kota, Kecamatan dan Kelurahan,” paparnya.
Baca Juga: Wujudkan Kondusivitas Jelang Pilkada 2024, KKD Jatim Gelar FGD Pengamanan Ruang Digital
Hartono menyebut, partisipasi masyarakat dalam bentuk pengawasan dalam proses kampanye dan terkait berita hoax yang ada media sosial itu bisa diawasi. Ketika ada informasi di media sosial tidak sesuai dengan fakta pemilik akun bisa dilaporkan.
“Selain itu, terkait suku, agama, ras dan antargolongan (sara) ketika mengandung unsur tersebut pada saat kampanye juga bisa dilaporkan,” ujarnya.
Hartono menambahkan peran masyarakat terkait tolak politik uang mulai hari ini hingga hari pemungutan suara nanti juga harus diawasi.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
“Masyarakat harus ikut mengawasi semuanya, karena kalau ada pelanggaran-pelanggaran bisa melaporkan ke Bawaslu,” katanya.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri, Tanto Witjohari, yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam materinya terkait Pengawasan Partisipatif Pada Pemilihan mengatakan, suksesnya penyelenggaraan Pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab dari Penyelenggara Pemilu, yaitu KPU, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), tetapi menjadi tanggung jawab peserta pemilihan dan masyarakat.
"Partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan Pilkada bukan karena terikat dengan siapa-siapa tapi terikat dengan pribadi masing-masing dalam menjaga keseimbangan antara Paslon 1 dan 2 untuk Kota Kediri lebih aman dan nyaman," ungkapnya.
Baca Juga: Bawaslu Nganjuk Petakan Lokasi Potensi Rawan di TPS
Tanto mengungkapkan bahwa ia menaruh harapan besar pada generasi muda di Kota Kediri, agar bisa berperan lebih aktif dari pada para orang tua dalam melakukan partisipatif pengawasan Pilkada 2024.
"Generasi muda kita adalah garda terdepan yang bisa membuat jalannya demokrasi kita lebih baik," sebutnya.
Terakhir Tanto berpesan pada peserta sosialisasi yang hadir agar ikut mengawasi dan mensukseskan Pilkada Serentak 2024, "Ayo sama-sama kita menekan golput. Pastikan jenengan sekalian berpartisipasi dalam Pilkada pada tanggal 27 November mendatang."
Baca Juga: Dukungan Paslon Amanah Terus Mengalir Jelang Coblosan Pilwali Probolinggo 2024
Selain Asisten Administrasi Umum Pemkot Kediri, kegiatan ini juga menghadirkan pemateri Moch. Wahyudi, mantan Anggota KPU Kota Kediri sekaligus akademisi yang menyampaikan materi terkait Pencegahan Politik Uang dan Hari Tri Wasono CEO sebuah Media Online di Kediri, menyampaikan materi tentang Identifikasi Hoax Pilkada 2024. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News