KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Seorang warga Kecamatan Taman, Kota Madiun, Yahya Wildania (41), merasakan manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan saat menghadapi kondisi kesehatan yang menurun.
Diabetes, Kolesterol, dan asam urat yang dideritanya secara bersamaan menyebabkan infeksi serius di kaki memaksanya menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun, seluruh biaya perawatannya ditanggung oleh BPJS Kesehatan karena ia terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan
“Kaki saya terkena infeksi yang tidak kunjung sembuh karena gula darah tinggi, Kolesterol, dan asam urat. Rasanya sangat menyakitkan dan sulit dikontrol. Beruntung, semua biaya ditanggung BPJS Kesehatan,” kata Yahya saat dikonfirmasi, Kamis (31/10/2024).
Karyawan swasta itu mengungkapkan, diabetes dalam keluarganya diturunkan secara genetik. Diabetes, atau gula darah tinggi, adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar glukosa berlebih dalam darah.
Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi insulin, sedangkan tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak meresponsnya secara normal. Menurut Yahya, diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius yang merusak berbagai organ tubuh, dan diakui pula faktor gaya hidup turut memperburuk kondisinya.
Baca Juga: Meskipun Terlindungi Program JKN, Mahasiswi dari Malang ini Tak Lengah Menjaga Kesehatan
“Gaya hidup dan riwayat keluarga berperan dalam kondisi gula darah saya. Ini juga menjadi pengingat bahwa kita perlu menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat,” ujarnya.
Ia mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah, sayur, protein tanpa lemak, dan biji-bijian. Selain pola makan yang sehat, olahraga rutin seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda juga dapat membantu mengendalikan gula darah, khususnya bagi penderita diabetes.
“Program JKN sangat membantu saat kita sakit dengan menanggung pembiayaan kesehatan, namun kita juga perlu melakukan pencegahan sendiri. Kesehatan adalah tanggung jawab masing-masing. Ketika kita sehat, kita dapat menjalankan aktivitas dengan nyaman,” paparnya.
Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya
Yahya berharap Program JKN terus hadir melindungi masyarakat Indonesia, sekaligus mengingatkan pentingnya kesadaran akan gaya hidup sehat sebagai langkah preventif.
“JKN adalah proteksi, tapi kesehatan tetaplah yang utama. Jaga kesehatan agar kita bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa halangan,” pungkasnya. (fer/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News