SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Siswa dan siswi dari Jawa Timur kembali mengukir prestasi membanggakan di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat nasional tahun ini di Jakarta. Jawa Timur berjaya dengan berhasil menjadi juara umum.
Pada ajang yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) itu, Jatim berhasil menyabet medali dengan raihan total 23 medali di semua jenjang.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Pada jenjang SMA, siswa Jatim berhasil membawa 9 medali, dengan rincian 2 emas, 3 perak dan 5 perunggu. Dengan posisi kedua diikuti Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dengan 7 medali dan Jawa Barat dengan 3 medali.
Sementara di jenjang SMP/MTs, pelajar Jawa Timur juga mencatatkan capaian membanggakan dengan perolehan 14 medali. Rinciannya, 3 emas, 4 perak dan 7 perunggu. Disusul posisi kedua dari Jawa Tengah dengan 7 medali dan posisi ketiga dari Provinsi Aceh dengan 2 medali.
Atas prestasi membanggakan ini, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyampaikan rasa bangganya terhadap siswa-siswa Jatim yang telah menorehkan prestasi gemilang pada ajang kompetisi OPSI tahun 2024.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
“Alhamdulillah, ini kado prestasi membanggakan bagi Jawa Timur di momen Hari Pahlawan, Kita bangga atas prestasi ini, mereka semua adalah pahlawan-pahlawan pelajar Jawa Timur,” ujarnya, Minggu (10/11/2024).
Prestasi ini, kata Adhy, menjadi langkah awal yang baik dalam menumbuh kembangkan bibit-bibit peneliti muda dari berbagai bidang sejak dini. Terlebih, sekolah terus mendorong siswa dalam melakukan kajian ilmiah.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Selain itu juga, lanjut Adhy, sekolah melakukan pendampingan agar siswa bisa mengembangkan berbagai temuan yang bermanfaat, tidak hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan, tetapi juga bagi seluruh masyarakat.
“OPSI menjadi wadah bagi siswa dalam meningkatkan rasa tanggung jawab, kemampuan berpikir kritis, kemampuan analisis, kerja sama dalam kelompok, meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatkan kepedulian sosial atas masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy pun berharap, dengan dibawanya gelar Juara Umum OPSI Tahun 2024 ini, para pelajar di Jawa Timur terus terpacu dalam mengembangkan diri melalui potensi-potensi yang dimilikinya, dan tidak pernah puas dalam menggali berbagai pertanyaan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Umaha Sidoarjo Gelar YPM Bersholawat Bersama Habib Syekh dan Khofifah
“Kalau selalu ingin tahu, penuh dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan, akan membuat siswa terbiasa dalam berpikir kritis, selalu melakukan berbagai analisis yang pada akhirnya menciptakan sebuah inovasi atau penelitian yang bermanfaat bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai akan terus mendorong dan mewadahi setiap penelitian yang dilakukan oleh para siswa. Sehingga penelitian yang dilakukan nantinya dapat menjawab berbagai tantangan zaman yang semakin komplek.
“Kita akan terus dorong dan menstimulasi pikiran dan rasa keingin tahuan para siswa-siswa Jawa Timur, sehingga mereka terpacu untuk melakukan penelitian dalam mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu sendiri,” katanya.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
“Kita juga akan memfasilitasi dan mewadahi para siswa-siswa dalam melakukan berbagai penelitian, dengan instrumen-instrumen yang dapat menunjang penelitian tersebut dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat dalam menjawab berbagai tantangan yang ada” tandasnya.
Sebagai informasi, kompetisi OPSI tahun 2024 ini digelar mulai dari tanggal 3-9 November, serta diikuti 192 peserta SMP dan 181 peserta SMA dengan total 200 naskah penelitian yang berhasil masuk ke tingkat nasional. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News