Eks Wakil Ketua KPK Jadikan Peserta Seminar Responden Survei: 2024 Masih Sangat Banyak Korupsi

Eks Wakil Ketua KPK Jadikan Peserta Seminar Responden Survei: 2024 Masih Sangat Banyak Korupsi Hasil poling dengan responden peserta seminar yang diunggah Amien Sunaryadi di akun medsos X miliknya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - , Mantan Wakil Ketua periode 2003-2007, mengadakan survei pada seminar nasional yang digelar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) 14 November.

Hasil dari survei dengan responden para peserta seminar, meyakini bahwa korupsi di Indonesia masih marak terjadi pada tahun 2024.

Baca Juga: Kasus Hibah Pokmas APBD Jatim, Anak Cabup Jombang Mundjidah Dipanggil KPK

Hasil survei menunjukkan sebanyak 88 peserta menjawab bahwa di tahun 2024 Indonesia ‘masih sangat banyak terjadi korupsi’.

Sedangkan 25 peserta menjawab ‘masih banyak’, dan 6 peserta menjawab ‘masih ada’. Untuk pilihan ‘masih ada tapi sedikit’ dan ‘tidak ada’ menunjukkan 0 pemilih.

Amien mengatakan, survei dilakukan karena hasilnya untuk verifikasi asumsi-asumsi fakta perkorupsian yang diidentifikasi di tahun 2024.

Baca Juga: Nama-Nama Anggota DPRD Jatim yang Diperiksa KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah

“Hal itu selanjutnya dipergunakan untuk mendiskusikan strategi pemberantasan korupsi ke depan,” ucap Amien melalui akun X milinya, dikutip Selasa (19/11/2024).

Poling perbuatan korupsi seperti suap, sogok, kick-back, meminta komisi, pungutan liar, hingga fee tidak resmi menunjukkan persentase paling tinggi, dengan hasil 99 pemilih.

Sedangkan perbuatan merugikan keuangan negara dan menguntungkan diri sendiri atau orang lain menduduki posisi kedua dengan hasil 15 pemilih.

Baca Juga: Kota Pasuruan Perkuat Komitmen Antikorupsi lewat Sosialisasi dan Pakta Integritas DPRD

Hasil survei juga menyebutkan, korupsi berupa suap, minta komisi, hingga pungutan liar banyak dilakukan oleh pejabat tinggi seperti Menteri, anggota DPR, hakim, BPK, jaksa, polisi, bahkan hingga pimpinan .

Hal ini dibuktikan melalui hasil grafik tertinggi dengan hasil 80 pemilih. Sementara perbuatan merugikan keuangan negara dan menguntungkan diri atau orang lain terbanyak kedua dengan hasil 26 pemilih.

Postingan ini direspons oleh Mahfud MD. Menurut mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut, walaupun hanya survei kecil, tapi ini mengonfirmasi bahwa semua orang Indonesia percaya korupsi masih ada di Indonesia.

Baca Juga: Eks Kades Kletek Sidoarjo Dituntut 1 Tahun 10 Bulan Penjara di Kasus Dugaan Korupsi PTSL

“Sepertinya ini mewakili pandangan rakyat tentang korupsi yang terus menggila,” ucap Mahfud melalui akun X-nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Resmi Dipecat! Novel Baswedan dkk Letakkan Kartu Identitas KPK':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO