KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkot Mojokerto mulai menggulirkan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, yaknni makan bergizi gratis. Uji coba pemberian makanan bergizi bagi anak didik tingkat SD-SMP Negeri itu dilakukan Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, di SMPN 2 Kota Mojokerto, Rabu (20/11/2024).
Agenda tersebut dilakukan selama 2 hari, dengan anggaran bersumber dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Pada peluncuran itu sebanyak 14.000 dari 19.000 siswa SD-SMPN di Kota Mojokerto menerima paket karbohidrat, protein, nutrisi, vitamin, dan mineral serta susu yang memiliki kecukupan kalsium tinggi, selebihnya untuk siswa MI-MTs dicover oleh Kemenag setempat.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
"Jadi hari ini Pemkot Mojokerto melaksanakan uji coba makan bergizi gratis. Hari ini uji coba khusus yang Negeri. Yang MI-MTs di bawah kewenangan Kemenag, tapi semua sudah kita hitung semua keperluan untuk makan bergizi gratis. InsyaAllah semua akan dilaksanakan 2025 dengan baik karena sudah kita uji cobakan," kata Ali.
Dengan uji coba ini akan diketahui apabila ada kekurangan akan dilakukan perbaikan. Terkait dengan pembiayaan, Pj Wali Kota Mojokerto mengatakan bahwa akan dilakukan sharing antara pemerintah pusat dan daerah.
"TAPD Kota Mojokerto sudah menganggarkan, jadi tidak ada masalah. Nanti kita akan paparkan dengan Banggar Legislatif," cetusnya.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Untuk besaran anggaran paket makanan, Pemkot Mojokerto telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. Untuk SD, anggaran yang ditentukan sebesar Rp17.500,00. per kotak sedangkan SMP Rp20 ribu per kotak.
"Itu harus ada kecukupan terkait masalah karbo, sayuran, vitamin, susu dan ini sesuai kecukupan gizi, " ucap Ali.
Baca Juga: 3 Raperda Hasil Fasilitasi Gubernur Jatim Turun, Pemkot Mojokerto Sodorkan 5 Raperda Baru
Ia berharap, program ini akan berdampak terhadap perkembangan UMKM yang terlibat dalam penyediaan paket makanan. Sebab, paket ini dipesan langsung dari UMKM lewat e-Catalog.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo mengatakan pihaknya menggunakan nilai kecukupan gizi dengan pihak catering, dalam program ini.
"Di Kota Mojokerto yang masuk di e-catalog ini ada sekitar 30 UMKM. Sehingga kita berharap tidak ada penumpukan di satu catering," ucarnya.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Sukses Turunkan Jumlah Pengangguran
Kalau satu catering, lanjut Ruby, kemampuannya hanya 2.000 kotak jangan sampai kita menumpuk sampai 5.000 kotak. Karena ini tidak berimplikasi baik, bisa-bisa menimbulkan keracunan.
"Kita uji coba di awal ini jangan sampai ada yang keracunan. Mudah-mudahan di tahun 2025 bisa dilaksanakan mengingat anggarannya sangat luar biasa," Pungkasnya. (yep/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News