BANGSAONLINE.com - Setelah menunggu lama, akhirnya iPhone SE 4 dikabarkan akan rilis di bulan Maret 2025. Seperti yang telah disampaikan oleh berbagai kanal youtube yang mereview produk Apple di Indonesia, iPhone SE 4 akan hadir dengan model lengkungan yang sama seperti iPhone seri 14, namun dengan ukuran yang lebih compact yakni 6,1 inchi.
iPhone SE 4 telah beralih ke model baru, yaitu dengan mengusung layar OLED super retina XDR full display tanpa home button. Artinya iPhone SE 4 telah menggunakan sistem face ID untuk keamanan layar.
Baca Juga: Apple Rilis iOS 18.2.1, Apa yang Diperbaiki?
Yang menarik dari iPhone SE generasi 4 adalah, smartphone ini menggunakan modem 5G besutan Apple sendiri yang akan digunakan di produk iphone-iphone berikutnya, "5G modem baru besutan Apple diuji pertama kali di iPhone SE 4, Apple ingin mengurangi ketergantungan dari Qualcomm," ucap Alexander di kanal youtube iamcherish Apple Pro, dikutip Kamis (5/12).
Selain itu, iPhone SE 4 dikabarkan telah support action button, yaitu fitur yang digunakan di iPhone seri 15 dan 16 sebagai pengganti tombol silent. Letak action button sama seperti tombol silent, kelebihan dari fitur ini tidak hanya sebagai tombol silent, melainkan pengguna bisa mengubah sebagai tombol kamera, senter, mode fokus, kaca pembesar, dan banyak fitur lainnya.
Dalam hal kamera, iPhone SE 4 masih menggunakan sistem kamera tunggal namun resolusinya mencapai 48 megapixel, dengan ukuran kamera setara dengan iPhone seri 15. Chipset yang digunakan sama seperti iPhone seri 16 yaitu A18 Bionic, "Terkait RAM masih belum diketahui pasti, RAM 6 kalau gak 8, tapi sudah support Apple Intelligence," terang kanal youtube iamcherish Apple Pro.
Baca Juga: Tampilan Mirip, Apa yang Membedakan iPhone SE 2020 dan SE 2022?
Terakhir, iPhone SE 4 telah support USB type-C dengan kapasitas baterai 3279 mAH. Untuk soal harga, iPhone ini dikabarkan akan dibanderol dengan harga 499 hingga 549 dolar atau setara Rp8.700.000, untuk variasi internal 128GB. "Masuk Indonesia bisa lebih mahal Rp.2.000.000 hingga Rp3.000.000, tapi di Indonesia mungkin bisa tertunda karena urusan TKDN," pungkas Alexander.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News