KOTA MOJOKERTO,BANGSAONLINE.com - Dalam rangka antisipasi dan penanggulangan bencana, Pemkot Mojokerto menggelar Rapat Terbatas Penanganan Bencana di Ponpes Nurul Huda, Jumat (6/12/2024).
Seusai kegiatan, Pj Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro menjelaskan, bahwa hari ini dirinya sengaja menggelar rapat terbatas antisipasi penanganan bencana.
Baca Juga: Cara Bikin Mie Nyemek, Cocok untuk Hidangan Musim Hujan
Rapat terbatas yang yang jajaran kepala OPD ini, telah menyepakati seluruh kepala OPD harus menjadi bagian dari BPBD ketika ada bencana yang di Kota Mojokerto.
"Kota Mojokerto seperti yang telah ketahui, kemarin kan intensitas curah hujan cukup tinggi, dan saat ini kan juga sering terjadi masalah pohon yang tumbang. Kita, betul-betul harus mawas dan berusaha untuk memitigasi, supaya dalam setiap kejadian yang muncul, kita segera melaksanakan dan cepat tepat dalam penanganan," ujar Pj Ali Kuncoro
"Maka dalam rapat terbatas ini, kita samakan persepsi, sehingga kepala OPD betul-betul siap dan cepat tanggap dalam penanganan bencana. Sekali lagi, ini tugas pemerintah untuk hadir pada setiap permasalahan yang ada di masyarakat," imbuhnya.
Baca Juga: Hebat! Mengawali 2025, Kota Mojokerto Raih Penghargaan Standarisasi Pusat Informasi Sahabat Anak
Dan atensinya, lanjut Ali, Pertama tentu Pemkot berharap penanganan dari hulu ke hilir. Karena dalam hal bencana tidak bisa diselesaikan sendiri.
Maka dari itu, masalah di musim hujan ini adalah permasalahan antarwilayah dalam hal ini termasuk Pemkab Mojokerto.
“Dan insyaAllah Senin lusa pak Sekda akan rakor dengan pemerintah kabupaten Mojokerto, hal-hal yang harus segera disikapi adalah aliran sungai yang mengalami kedangkalan, Enceng gondok harus dilakukan pembersihan bersama-sama sesuai kewenangannya masing-masing” jelas Pj Ali
Baca Juga: Anggota DPD RI Lia Istifhama Gagas Program Tempat Sampah Gantung Agar Tidak Tercecer Saat Banjir
Di samping itu, dalam penanganan banjir juga ada kewenangan yang menjadi domain dari Jasa Tirta. Jadi, semua betul-betul harus dikomunikasikan. Agar ketika terjadi hal hal yang tidak diinginkan, betul-betul bisa dilakukan mitigasi
"Saya dari awal sudah sampaikan bahwa posisi Kota Mojokerto kan dialiri 7 aliran sungai, aliran sungai Hilir dan posisi kita secara topografi kan kayak cekungan, sehingga permasalahan itu intensitas hujan kalau sudah tinggi, maka yang bisa kita lakukan dengan memaksimalkan rumah pompa sebanyak 22. Kita siagakan dan kita operasionalkan dengan cepat dan tanggap," pungkasnya. (ris/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News