Kormi Goes To School, Kenalkan Olahraga Tradisional

Kormi Goes To School, Kenalkan Olahraga Tradisional Beberapa mahasiswa saat praktik lomba dagongan. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kota Kediri, menggelar kegiatan bertajuk 'Kormi Goes to School'. Agenda yang berlangsung di Kampus UNP Kediri itu dalam rangka mengenalkan olahraga tradisional, dan olahraga masyarakat kepada pelajar serta mahasiswa.

Ketua Umum Kormi Kota Kediri, Abdian Asgi Sukmana, mengatakan bahwa kegiatan coaching clinic dan festival olahraga masyarakat (Kormi Goes To school) digelar selama 2 hari (10-11 Desember 2024) di Kampus 4 UNP Kediri (Sport Center).

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Serahkan Hadiah Kompetisi Basket

"Kegiatan dengan program Kormi goes to school, ini digelar untuk lebih mendekatkan ke pelajar dan mahasiswa melalui giat Couching Clinic dan lomba olahraga masyarakat," ucapnya, Selasa (10/12/2024).

Ia menyebut, para pelajar dan mahasiswa yang hadir diperkenalkan apa itu olahraga tradisional dan olahraga masyarakat, seperti Kosti (Komunitas Sepeda Tua Indonesia) yang dalam kegiatan itu menampilkan lomba sepeda lambat menggunakan sepeda tua/unto. Beberapa mahasiswa dimintai mempraktikkan lomba sepeda lambat dengan naik sepeda tua. 

Kemudian, lanjut Abdian, Orienteering yaitu olahraga yang menggabungkan keterampilan navigasi dan ketahanan fisik. Dalam olahraga ini, peserta menggunakan peta dan kompas untuk menemukan titik-titik kontrol di medan sebenarnya dalam waktu sesingkat mungkin. 

Baca Juga: Kosti Kediri Sabet 2 Juara di Forda II Jatim

Selanjutnya, ada olahraga tradisional Krawnjang yaitu olahraga tradisional baru yang merupakan kombinasi dari sepak takraw dan bola basket, yang dimainkan 4 orang dalam satu tim.

"Berikutnya adalah olahraga masyarakat Dagongan yaitu permainan tradisional yang artinya tolak menolak. Dagongan merupakan olahraga tradisional yang berasal dari Minahasa dan dimainkan secara beregu dengan menggunakan bambu," kata Abdian.

Dalam permainan dagongan, kata Abdian, dua regu saling berhadapan dan mendorong bambu sekuat tenaga untuk menjatuhkan lawan. Permainan ini berbeda dengan tarik tambang yang dimainkan dengan cara menarik tali tambang.

Baca Juga: Interupsi Sambutan Bupati Kediri, Mahasiswa ini Justru Diberi Handphone

"Kami berharap dengan kegiatan couching clinic dan festival olahraga masyarakat ini, masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa lebih mengenal apa itu olahraga tradisional dan olahraga masyarakat. Dan akhirnya mau bersama-sama berolahraga bersama agar tubuh tetap sehat dan bugar," pungkasnya. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO