Masa Libur Santri Amanatul Ummah Beda dengan Pondok Lain, Prof Kiai Asep Punya Dua Alasan Menarik

Masa Libur Santri Amanatul Ummah Beda dengan Pondok Lain, Prof Kiai Asep Punya Dua Alasan Menarik Para santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah seusai mengaji pagi ke Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di Masjid Raya KH Abbdul Chalim Kembangbelor Pacet Mojokerto, Sabtu (28/12/2024). Foto: M. Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Ternyata liburan santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah berbeda dengan liburan pondok pesantren lain. Saat santri pondok pesantren lain libur seperti sekarang, santri Amanatul Ummah tetap masuk sekolah dan kegiatan ngaji tetap berlangsung, belum boleh pulang ke kampung halamannya. Mereka baru libur dan boleh pulang ke kampung halamannya masing-masing setelah santri-santri pondok pesantren lain kembali ke pondok dan aktif belajar lagi.

“Jadi santri Amanatul Ummah baru libur setelah santri-santri pondok lain kembali ke pondoknya masing-masing,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah kepada BANGSAONLINE di kafe kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Bendunganjati Pacet Mojokerto, Sabtu (28/12/2024).

Baca Juga: Diikuti para Mahasiswi Asal Filipina, Peserta Pengajian Kitab Kiai Asep di UAC Membeludak

Kenapa liburannya harus berbeda? Ternyata punya dua alasan menarik.

“Pertama, agar mereka (santri Amanatul Ummah) tak bertemu dengan masa lalunya,” kata yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Yang dimaksud masa lalu adalah suasana bermain dengan teman-temannya di kampung halamannya sehingga terhindar dari pengaruh kurang baik, terutama sikap disiplin dan nilai-nilai yang sudah diajarkan di pesantren.

Baca Juga: Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Undang Said Aqil di Seminar Nasional Tasawuf

“Kedua, agar mereka (santri Amanatul Ummah) tak kerasan di rumahnya sehingga ingin cepat-cepat kembali ke pondok,” tutur putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan pejuang kemerdekaan RI yang pada November 2024 dianugrahi gelar pahlawan nasional.

Menurut , para wali santri ternyata tak keberatan.

“Mereka setuju,” kata kiai yang dikenal kaya tapi dermawan itu.

Baca Juga: KH Said Aqil Siradj Hadiri Acara Syukuran Sederhana Kemenangan Gus Barra-Rizal di Pilbup Mojokerto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO