Pj Wali Kota Batu Tinjau Longsor di Junrejo

Pj Wali Kota Batu Tinjau Longsor di Junrejo Pj Wali Kota Batu ketika meninjau longsor di Junrejo.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, bersama kepala OPD dan pihak terkait meninjau lokasi rumah 4 warga terdampak longsor di Dusun Junwatu RT 01/RW 4 Desa/Kecamatan Junrejo, Rabu (1/1/2025).

Pada kesempatan itu, Kalaksa BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, menyerahkan bantuan logistik untuk kerja bakti dan bagi korban yang diterima Kades Junrejo, Hasan Faisal. Diharapkan, bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi korban dan warga yang melakukan kerja bakti di lokasi kejadian.

Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Tegaskan Jumlah Kunjungan Wisatawan Sesuai Target

Akibat kondisi tanah yang sudah jenuh dengan posisi di sempadan Sungai Ampuh dan dipicu hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur Kota Batu pada Selasa (31/12/24) malam menyebabkan plengsengan non-teknis tergerus air hingga longsor. Kejadian ini berada di Jalan Diponegoro, Dusun Junwatu RT 01/RW 4 Desa/Kecamatan Junrejo.

"Terdapat 4 rumah terdampak longsor ini atas nama Ibu Anita, Ibu Sriwahyuni, Bapak Gimin dan Almarhumah Ibu Aslikah. Dari empat rumah tersebut, tiga rumah mengalami keretakan akibat rekahan lantai. Kondisi rumah Ibu Anita bagian belakang sudah menggantung karena plengsengan non-teknisnya tergerus air sungai," urai Agung.

"Lantai rumah sudah ketarik atau merekah menjorok ke sungai. Dimensi lantai yang merekah sekitar panjang 5 meter, lebar 4,5 meter dan tinggi 8 meter pada bagian dapur dan kamar. Bagian terparah merekah 1,5 meter yang digunakan untuk kamar mandi dan jemuran," imbuhnya.

Baca Juga: Tahun 2024, Pertumbuhan Ekonomi Kota Batu di atas Rata-Rata Jatim dan Nasional

Ia pun menjelaskan kondisi tempat tinggal Sriwahyuni, yakni bagian dapur dan kamar mandi longsor dengan dimensi panjang 3 meter, lebar 2,5 meter, serta tinggi 8 meter. Selain itu, bagian rumah merekah menjorok ke sungai dengan panjang 12 meter, lebar 5 meter pada bagian kamar dan ruang makan.

Kemudian, lanjut Agung, kondisi rumah Gimin merekah menjorok ke sungai dengan panjang 9 meter, lebar 4 meter dan tinggi 8 meter yang digunakan untuk dapur dan kamar. Sedangkan keadaan Aslikah saat ini kosong, namun terdampak rekahan lantai rumah yang menjorok ke sungai dengan panjang 7 meter dan lebar 6 meter.

Baca Juga: Villa Manzara di Kota Batu Ambruk, Enam Penghuni Asal Bekasi Dilarikan ke Rumah Sakit

"Keluarga Ibu Sriwahyuni, Bapak Gimin, dan Ibu Anita mengungsi karena kondisi rumah berbahaya untuk dihuni. Kami sudah melakukan kaji cepat dengan berkoordinasi dengan pihak terkait. Selain itu, telah dilakukan pemberian dan pemasangan terpal, evakuasi penghuni rumah untuk mengungsi ke rumah tetangga, serta evakuasi properti rumah tangga milik Ibu Sriwahyuni dan Bapak Roni ke rumah tetangga," ucapnya.

"Atas kejadian ini, kami merekomendasikan agar ada tndak lanjut pasca bencana. Perlu pemberian bantuan logistik untuk kerja bakti dan korban mengungsi, serta pemberian bantuan terpal untuk penanganan darurat sementara," pungkasnya. (asa/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO