Hari Braille Sedunia, Khofifah: Momentum Peningkatan Hak Disabilitas Netra

Hari Braille Sedunia, Khofifah: Momentum Peningkatan Hak Disabilitas Netra foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - menyebut peringatan Hari Braille (tunanetra) Sedunia menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak dan kebutuhan penyandang disabilitas netra.

Oleh karenanya, penting meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang tunanetra di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan teknologi.

Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Apresiasi Kemkomdigi Ajak UMKM Malang Naik Kelas Lewat Digitalisasi

Hal itu disampaikan Khofifah bertepatan dengan , yakni tanggal 4 Januari untuk menghormati kelahiran penemu Braille, yakni Louis Braille, seorang pencipta tulisan braille yang digunakan oleh orang-orang dengan disabilitas netra.

Khofifah sangat mengapresiasi peran teknologi braille, karena membantu disabilitas netra untuk mengakses informasi dan pendidikan.

"Fokusnya adalah memastikan inklusivitas dan pemberdayaan yang lebih luas, sehingga disabilitas netra dapat berkontribusi secara maksimal dalam kehidupan sosial dan ekonomi," kata Khofifah, Sabtu (4/1/2025).

Baca Juga: Resmikan RSIA Muslimat NU, Khofifah Berharap Dapat Membawa Berkah untuk Warga Tasikmalaya

Menurutnya, inisiatif seperti penyediaan fasilitas umum yang ramah disabilitas, pelatihan keterampilan, dan program literasi digital berbasis braille perlu ditingkatkan.

Hal ini selaras dengan semangat yang menyoroti pentingnya hak atas aksesibilitas dan inklusi.

"Meningkatkan aksesibilitas bagi disabilitas netra memerlukan pendekatan holistik yang mencakup pendidikan, teknologi, kebijakan, dan kesadaran masyarakat. Tentunya ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi banyak pihak," ujar Khofifah.

Baca Juga: Pimpin Apel Pagi Awal Tahun 2025, Pj. Gubernur Jatim Dorong ASN Tingkatkan Kinerja

Lebih lanjut, menurut Khofifah, pendidikan inklusif merupakan salah satu upaya dalam memberikan aksesibilitas di dunia pendidikan bagi penyandang disabilitas netra. Salah satunya dengan menyediakan lebih banyak buku braille untuk siswa disabilitas netra di sekolah inklusif dan perpustakaan.

"Guru atau tenaga pendidik juga harus dilatih agar mampu mengajar dengan metode yang sesuai untuk siswa disabilitas netra. Selain itu, berikan kesempatan beasiswa khusus untuk mendorong pendidikan tunanetra hingga perguruan tinggi," katanya.

"Dengan berbagai upaya tersebut, kita berharap kesempatan bagi para disabilitas tunanetra untuk meraih masa depan yang lebih baik akan terus terbuka," pungkasnya. (dev/msn)

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Hadirkan Berbagai Kegiatan Religi di Penghujung 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO