Usia 7 Tahun Hafal Quran, Haul Guru Sekumpul Dihadiri 4,1 Juta Jemaah, Penuh Karamah

Usia 7 Tahun Hafal Quran, Haul Guru Sekumpul Dihadiri 4,1 Juta Jemaah, Penuh Karamah Guru Sekumpul alias Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari. Foto: istimewa

BANJAR, BANGSAONLINE.com – Ulama ini luar biasa. Nama lengkapnya Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari. Tapi populer dengan panggilan Abah Guru Sekumpul atau Guru Ijai.

Banyak orang yang meyakini ulama kharismatik ini seorang . Salah satu kelebihannya bisa berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal.

Baca Juga: Dulu Miskin Ditolak 3 Cewek, Kini Jadi Miliarder dan Ulama Besar Miliki 16 Ribu Santri

Yang menakjubkan, meski sudah wafat, kharismanya semakin besar dan terus meningkat. Lihat saja jemaah yang hadir pada haul ke-20 ulama kharismatik itu. Terus bertambah. 

Pada haul ke-19 pada 2024, jemaah yang hadir 3,3 juta. Tapi pada haul ke-20 kali ini melonjak tajam: 4,1 orang. Meningkat sekitar 800 ribu orang. 

Dari mana data itu? Kapolres Banjar AKBP M Irfan Hariyat mengaku mendapat jumlah jemaah itu dari sinyal HP yang dibawa jemaah yang hadir pada Haul ke-20 Guru Sekumpul, Ahad (5/1/2024). 

Baca Juga: Malu Bendum PBNU Buron, Tokoh IPNU Minta Rais Am-Ketum PBNU Pecat Mardani

“Sebarannya mulai kawasan Kabupaten Banjar sampai Kota Baru,” kata Kapolres Banjar AKBP M Irfan Hariyat kepada wartawan. Menurut dia, lonjakan jemaah itu terjadi setelah maghrib. 

Sebab sebelum maghrib jumlah jemaah yang hadir masih 2,5 juta orang. Karena itu untuk haul tahun depan, AKBP M Irfan Hariyat mengusulkan penambahan lahan parkir.

“Antisipati kita penambahan kantung parkir di wilayah Banjarbaru, Batola dan Tapin,” katanya. 

Baca Juga: Bersama ACT dan YP3I, Gubernur Khofifah Lepas 1.000 Bantuan Beras ke Kalsel

Beberapa media menyebutkan Guru Sekumpul lahir pada 11 Februari 1942 di Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar. 

Ulama yang dikenal banyak pengikut itu merupakan ulama besar yang sangat dihormati di Kalimantan Selatan. Kabarnya, Guru Sekumpul keturunan ke-8 dari Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari, ulama besar Banjar. 

Guru Sekumpul memiliki guru bernama Syekh Seman Mulia. Guru Seman tidak mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan kepada Guru Sekumpul, kecuali di sekolahan. 

Namun, Guru Seman mengajak Guru Sekumpul untuk belajar kepada tokoh-tokoh terkenal di Kalimantan Selatan dan Jawa. 

Konon, waktu kecil Guru Sekumpul bernama Qusyairi. Tapi saat beliau beranjak dewasa namanya minta diganti Muhammad Zaini. Abah Guru Sekumpul lahir dari keluarga sederhana. 

Ayah beliau, Abdul Ghani, bekerja sebagai tukang gosok intan. Tentu penghasilannya pas-pasan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya saja tidak cukup. 

Bahkan, seperti dilansir detik.com (12/5/2024), pernah suatu waktu, keluarga Abah Guru Sekumpul hanya memiliki sebungkus nasi tapi harus dibagi menjadi empat porsi. Sayurnya gedebok pisang. 

Keluarga Abah Guru Sekumpul juga tinggal di rumah tua. Tanpa kamar. Bahkan atapnya berlubang. Namun kehidupan yang memperihatinkan itu justru membuat beliau memiliki jiwa yang tegar. 

Guru Sekumpul dikenal sangat cerdas dan kuat ingatannya. Pada usia 7 tahun Guru Sekumpul sudah hafal Al Quran. Bahkan tiidak hanya hafal Al Quran. Pada usia 9 tahun beliau hafal Kitab Tafsir Jalalain karya dua ulama besar Jalaluddin as Suyuthi dan Jalaluddin al Mahalli. 

Guru Sekumpul dikenal banyak memiliki karomah. Diantara karomahnya soal kelancaran rezeki. Yaitu lewat doa-doa yang dipanjatkan. 

Untuk kelancaran rezeki itu Guru Sekumpul juga mengamalkan kebaikan pada sesama manusia, mengerjakan shlat dluha, membaca kalimat laa ilaha illallah dan membaca Hizbul Bahar secara rutin sehabis shalat Ashar.

Tak aneh jika masyarakat berharap dapat barokah dari Guru Sekumpul. Di Kalimantan Selatan bahkan banyak restoran yang menuliskan nama Guru Sekumpul di dindingnya. 

Guru Sekumpul menikah dengan Juwairiyah, Noorjannah dan Noorlaila. Hasil pernikahannya dengan Hj NoorLaila binti H Abdul Mu'in, Guru Sekumpul dikaruniahi dua putra. Yaitu Muhammad Amin Badali dan Muhammad Hafi Badali. 

Dua putranya inilah yang sekarang meneruskan dakwahnya. 

Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005. Beliau dimakamkan di dekat Mushalla Ar Rauldah Martapura Kalimantan Selatan. BANGSAONLINE sempat mau mendokumentasikan area Mushalla Ar Raudlah saat ziarah ke makam Guru Sekumpul. Tapi di dinding mushalla ada tulisan dilarang memfoto di sekitar makam dan mushalla itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO