APBD Rp11 Triliun Dirasa Tak Cukup untuk Pembangunan, Pemkot Surabaya Rencana Utang Sampai Segini

APBD Rp11 Triliun Dirasa Tak Cukup untuk Pembangunan, Pemkot Surabaya Rencana Utang Sampai Segini Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - akan melakukan kerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur () sebuah BUMN yang fokus pada pembiayaan infrastruktur.

Dalam hal ini membutuhkan alternatif pembiayaan infrastruktur melalui pinjaman keuangan

Baca Juga: Kuatkan Organisasi, Fatayat NU Surabaya Lantik PAC dan Pimpinan Serentak

Rencananya mengajukan pinjaman sebesar Rp5 triliun.

Wali kota menilai, dipilih karena dapat menyediakan pinjaman dengan nominal besar.

"Kami sedang melakukan kalkulasi bersama SMI," ucap Wali Kota , , pada Selasa (7/1/2025).

Baca Juga: Kolaborasi dengan BRIN Sampoerna Academy Gelar STEAM Expo 2025: Inovasi Hijau, Solusi Masa Depan

Selain itu, aspek bunga pinjaman juga menjadi pertimbangan utama. mengusulkan agar bunga tidak melebihi 5 persen per tahun.

Eri menjelaskan bahwa tambahan pembiayaan diperlukan untuk mempercepat pembangunan di kota. Berdasarkan evaluasi, 

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah () yang mencapai Rp 11 triliun belum cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pembangunan.

Baca Juga: Remaja Perempuan Dikabarkan Tenggelam di Sungai Medokan Semampir Surabaya

"Sebagian besar , sekitar Rp 8,3 triliun, digunakan untuk sektor wajib seperti pendidikan gratis dan kesehatan, termasuk iuran BPJS. Dengan kondisi ini, anggaran untuk infrastruktur hanya tersisa sekitar Rp 1 triliun. Kalau hanya mengandalkan , proses pembangunan seperti penanganan banjir dan lainnya tidak akan maksimal," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan untuk memastikan siap menghadapi tantangan dalam 5-10 tahun ke depan. 

"Kalau fokus pada satu sektor, seperti jalan, maka masalah banjir tidak akan selesai. Padahal, menjadi muara sungai dari beberapa kabupaten dan kota lain," ucapnya.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Tangkap Pelaku Pencabulan Anak

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, bunga pinjaman di kisaran 4-6 persen dinilai tidak akan membebani

Sebaliknya, pembiayaan ini dapat mendukung efektivitas pembangunan dan memungkinkan dialokasikan untuk program-program strategis lainnya, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan layanan kesehatan.

"Kita harus berpikir terbuka. Memang ada yang berpendapat bahwa pinjaman itu tidak boleh, tetapi kita juga dituntut untuk menyelesaikan persoalan seperti kemiskinan dan banjir. Jadi, ini bukan soal politisasi, melainkan soal solusi," tegas Wali Kota Eri.

Baca Juga: Soal Penipuan UMKM yang Rugikan Ratusan Juta, Inspektorat Surabaya Panggil 3 Pegawai Outsourcing

Ia juga membandingkan rencana ini dengan proyek pembangunan jalan tol oleh pemerintah pusat yang telah memberikan dampak positif bagi

Akses yang lebih cepat melalui tol, misalnya, turut meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Kebun Binatang () dari berbagai daerah.

"Ketika infrastruktur terbangun, manfaatnya akan dirasakan masyarakat. Semua ini kami lakukan demi kepentingan warga ," ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.

Baca Juga: Diduga Mabuk Berat, Mahasiswi UNUSA Tewas Usai Jatuh saat Berboncengan di Sekitar Mapolda Jatim

Selain itu, Wali Kota Eri memastikan bahwa tenor pinjaman akan diupayakan agar tidak melebihi lima tahun. 

Hal ini untuk memastikan keberlanjutan dan tidak membebani pemimpin di masa depan. (van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO