
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Agus (50), preman kampung asal Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, yang kerap memalak pedagang kaki lima (PKL) di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, ternyata punya cara unik untuk melancarkan aksinya.
Informasi yang dihimpun, Agus memalak para PKL dengan meminta dagangan maupun uang mereka dengan kondisi mabuk atau usai menenggak minuman keras (miras).
Baca Juga: Sukseskan Program MBG, Kejari Probolinggo Kembali Bagikan Paket Makanan untuk Siswa
Untuk menakut-nakuti korbannya, Agus mengaku memiliki khodam berupa tiga macan, meliputi macan kumbang, macan putih, dan macan reng-reng.
Bahkan, Agus juga mengaku kenal atau menjadi orang dekat calon Bupati Probolinggo terpilih, dr. Muhammad Haris (Gus Haris).
Hal ini disampaikan Itni (59), salah satu PKL Stadion Gelora Merdeka Kraksaan saat ditemui di Mapolsek Kraksaan, Selasa (7/1/2025). Itni merupakan salah satu korban yang pernah dipalak Agus.
Baca Juga: Warga Kelurahan Wonoasih Probolinggo Usulkan Puluhan Program Saat Musrembang
Ia mengaku dua kali dipalak oleh Agus, dengan dimintai dagangan yang dijualnya. Beruntung, ia belum dimintai uang oleh Agus.
"Pedagang lain ada yang pernah diminta uang, kalau saya belum pernah. Mintanya ya sambil bentak-bentak dan bahkan sampai mengancam jika tak dituruti," kata Itni.
Menurut Itni, Agus sering menakut-nakuti para PKL dengan mengaku punya khodam macan yang ada di tangan kiri dan kanannya.
Baca Juga: Jaringan Internet Indihome di Kota Probolinggo Putus Lebih dari 3 Hari, Pelanggan Kecewa
Ia mengungkapkan, bahwa Agus pernah berkata jika mata khodamnya akan berubah jadi merah dan biru jika permintaannya tak dituruti.
"Selain bilang punya macan, Agus ini juga bilang kalau orang dalam calon Bupati Probolinggo terpilih Gus Haris. Makanya, para PKL ini was-was, apalagi sampai bawa-bawa nama bupati," ungkap ibu dua anak itu.
Iptu Djuwantoro Setyowadi, Kanitreskrim Polsek Kraksaan, membenarkan bahwa Agus sempat mengaku punya khodam macan saat dimintai keterangan di RSUD Waluyo Jati.
Baca Juga: Disporapar Probolinggo Gelar Rakor dengan OPD dan Camat, Bahas Rencana Program Sae Pariwisata
"Tapi saat saya tanyakan khodamnya ke mana saat dia dikeroyok, Agus mengatakan khodamnya tidak muncul, karena kalau muncul semua orang pasti mati. Mungkin keterangan ini juga karena Agus ini di bawah pengaruh minuman keras," ujar Setyo.
Diketahui, Agus harus dirawat RSUD Waluyo Jati usai dikeroyok oleh sejumlah warga yang kesal dengan ulahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News