SAMPANG,BANGSAONLINE.com - Kenaikan harga gas Elpiji bersubsidi 3 kilogram dikeluhkan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Kabupaten Sampang.
Sebab, harga per tabung tembus Rp20 ribu di pengecer dan dirasa terlampau mahal. Para PKL yang menggunakan gas Elpiji mengaku khawatir dengan pendapatannya yang berkurang.
Baca Juga: Beban Masyarakat Jatim Bertambah, Harga Elpiji Bersubsidi 3 Kilogram Naik Jadi Rp18 Ribu
"Sebelumnya saya membeli LPG 3 kilogram harganya Rp 18 ribu, sekarang naik menjadi Rp 20 ribu. Ya, kemahalan bagi kami," ucap Matsoleh salah seorang PKL, Rabu (15/01/2025).
"Biasanya sehari saya dapat enam ratus ribuan, gak tahu kalau nanti, nanti pasti akan dinaikkan dengan pedagang lainnya," tambahnya.
Analis Kebijakan Ahli Muda Bagian Perekonomian dan SDA Setkab Sampang, Abdi Barri Salam membenarkan terkait adanya kenaikan LPG 3 kilogram. Sebab hal itu sudah menjadi keputusan Gubernur Jawa Timur.
Baca Juga: Sejak November 2024, Tercatat 785 Ekor Sapi di Sampang Terjangkit PMK
"Dan HET tersebut untuk harga di pangkalan. Sedangkan untuk pengecer dan agen, itu disesuaikan dengan biaya operasional tambahan yang dikeluarkan, sehingga nanti di masyarakat harganya bervariasi sesuai dengan jarak antara pengecer ke pangkalan," terangnya.
Naiknya harga HET itu disebut karena adanya tambahan biaya operasional untuk distribusi LPG.
"Di Sampang itu sudah diberlakukan sejak hari Senin tanggal (13/01/2025) kemarin Itu informasinya untuk HET yang baru di pangkalan," pungkasnya.
Baca Juga: Tinjau Penjualan Sapi di Kota Probolinggo, Pj Adhy: Ekonomi Jatim Harus Stabil di Tengah Wabah PMK
Perlu diketahui bahwa kenaikan harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kilogram di wilayah Jawa Timur itu sesuai dengan SK Pj. Gubernur Jatim No. 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 tanggal 24 Desember 2024 tentang HET LPG Tabung 3kg di Provinsi Jawa Timur dengan kenaikan dari Rp 16.000 menjadi Rp 18.000 yang akan diberlakukan per 15 Januari 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News