Risiko Bencana Tinggi, BPBD Tuban Siap Tambah 6 Destana

Risiko Bencana Tinggi, BPBD Tuban Siap Tambah 6 Destana Kalaksa BPBD Tuban, Sudarmaji didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Maftuchin Reza, saat koordinasi pembentukan pengurus FRPB.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban bakal menambah pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) pada tahun 2025 ini.

Pembentukan Destana tersebut dilakukan oleh BPBD menyusul adanya peningkatkan jumlah bencana alam yang terjadi di Kabupaten Tuban sejak 2024 hingga sekarang.

"Tahun 2025 ini kami targetkan ada 6 Destana lagi yang akan kami bentuk," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Sudarmaji, di sela-sela pembentukan pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Lantai III, Gedung Mall Pelayanan Publik Tuban, Rabu (22/1/2025).

Menurutnya, pembentukan Destana membutuhkan proses yang panjang dan detail. Mulai proses pembentukan, perekrutan relawan, pelatihan, hingga pengukuhan. Proses tersebut bisa berlangsung selama 9 hari hingga pungukuhan.

"Jadi setelah dibentuk, Destana benar-benar berjalan serta relawan dan masyarakatnya dibekali tentang kebencanaan," ujar Sudarmaji.

Nantinya, para relawan di Destana akan dibekali tentang penyusunan kajian risiko bencana (KRB) dan peta rawan bencana.

Selain itu, mereka akan melalukan penyusunan rencana penanggulangan bencana (RPB), penyusunan rencana kontingensi, penyusunan jalur evakuasi, penyusunan sistem peringatan dini bencana, serta penilaian ketangguhan desa (PKD).

Semua materi harus dimiliki para relawan di Destana agar bisa meminimalisasi terjadinya dampak bencana yang suatu saat bisa melluas.

"Pembentukan desa tangguh bencana ini tentu untuk membangun kesiapan setiap invidu masyarakat, agar bisa antisipatif saat terjadi bencana," imbuhnya.

Pria yang karib disapa Darmaji tersebut menambahkan, bahwa BPBD juga akan menghidupkan kembali Forum Pengursangan Resiko Bencana (FRPB). Mengingat, kondisi Kabupaten Tuban yang rawan terjadi banjir dan puting beliung.

Forum ini nantinya akan diisi oleh berbagai stakeholder, termasuk dari unsur pemerintahan, dunia usaha, hingga tokoh masyarakat.

"Seperti yang kita ketahui, bahwa saat ini Tuban sering mengalami banjir bandang dan puting beliung. Oleh sebab itu, agar bisa meminimalisir dampak bencana, maka BPBD juga bertekad menghidupkan kembali FPRB yang SK kepengurusannya habis pada tahun lalu," ucapnya. (wan/rev)