
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Satu alat berat masih terlihat memersihkan sisa-sisa banjir bandang yang menghanyutkan ribuan ekor ikan koi milik para petani di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Sabtu (1/2/2025).
Banjir bandang yang terjadi Rabu (29/1/2025) sore lalu tidak hanya merusak kolam dan menghanyutkan ribuan ekor ikan koi, tapi juga merusak satu rumah makan apung di tempat itu.
Sahrul, salah satu petani ikan koi di Desa Pranggang, mengatakan banjir yang melanda desanya itu adalah kiriman dari Desa Sepawon yang masih satu kecamatan, yaitu Plosoklaten, yang berada di area perkebunan lereng Gunung Kelud.
Menurut Sahrul, bencana banjir ini menimpa sekitar 30 peternak ikan koi di kawasan tersebut, hingga mengakibatkan kerugian besar. Total kerugian di sentra perikanan ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang akibat hujan lebat di lereng Gunung Kelud, Rabu (29/1/2025) lalu, menyebabkan ruas jalan di Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, putus tergerus air. Banjir juga menyebabkan sebuah jembatan terputus.
Banjir di Desa Sepawon itu ternyata juga menimpa desa di bawahnya, yaitu Desa Pranggang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, menyampaikan bahwa putusnya jalan yang masuk area PTPN Ngrangkah Pawon tersebut disebabkan gerusan air banjir akibat curah hujan yang tinggi di area perkebunan.
Menurut Djoko, untuk jalan putus sudah dibuatkan jalan darurat melewati lahan PTPN (Ngrangkah Pawon). Untuk selanjutnya, perbaikan jalan akan dilakukan PTPN karena masuk area PTPN.
Sementara di Desa Pranggang, banjir turut berdampak ke area persawahan seluas 5 hektare dan 30 tambak milik warga, serta masuk ke beberapa titik area penduduk. (uji/rev)