BANGSAONLINE.com – Cerita ini merupakan kelanjutan dari bagian satu. Agar paham dengan alur cerita, maka kami sarankan untuk membaca pengalaman tersesat di Gunung Arjuna bagian satu di sini.
Pos 3 Pondokan
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Kawi, Mitos atau Fakta? (2)
Sebelumnya perlu saya sampaikan, bahwa pada saat itu jalur Arjuna via Tretes tidak terdapat percabangan sama sekali. Hanya ada satu jalur yang cukup lebar dan dipenuhi bebatuan untuk menuju puncak.
Kami sampai di Pos 3 Pondokan pada sore hari, dan memutuskan untuk bermalam di sini. Ini memang kesalahan kami, karena kurang koordinasi di awal, karena ternyata Erwan dan Erwin tidak membawa tenda. Sedangkan tenda yang Saya bawa haya berkapasitas dua orang, untuk Saya dan Nyoman.
Apa boleh buat, kami tidak saling menyalahkan, hanya saja kita harus tidur secara bergantian.
Pagi hari sebelum terjebak ranjau
Cuaca pagi hari saat itu begitu cerah, tidak ada tanda-tanda hujan sama sekali. Hal pertama yang kami lakukan adalah, menjemur pakaian yang basah karena hujan semalam, sembari menunggu masakan matang.
Setelah semua persiapan selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju Lembah Kidang, salah satu tempat favorit pendaki ketika di Arjuna. Konon, tempat ini diberi nama Lembah Kidang karena dahulu banyak sekali kijang yang melintas.
Tapi entah kemana perginya hewan-hewan itu, karena beberapa kali Saya ke Arjuna tidak pernah menjumpai hewan bertanduk panjang itu.
Untuk menuju ke Lembah Kidang hanya ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit dari Pos 3, dengan jalur setapak yang dipenuhi rumput gajah di bagian kanan dan kirinya. Nahas, di jalur yang sempit itu, ternyata banyak sekali ranjau.
Ranjau gunung memang tidak meledak, tapi menyebabkan jalan seseorang menjadi pincang dan bau. Dan sialnya, saya adalah salah satu korban ranjau itu.
Summit dimulai!
Di Lembah Kidang, saya kembali teringat tentang rasa penasaran saya sebelumnya, yakni penyebab orang hilang di Arjuna. Saya jadi berpikir, mungkin tempat yang indah ini juga menjadi penyebab hilangnya pendaki. Mengingat lembah ini sangat luas dan untuk mencari jalan menuju puncak saat itu tidak mudah.
Untung di depan kami ada pendaki yang sudah paham jalan, jadi kita tinggal mengikuti langkah mereka hingga sampai di tempat petilasan. Yakni tempat yang disebut sebagai Pasar Setan, tempat saya tersesat, di mana saya berputar-putar di jalur yang sama.
Tidak hanya itu, bahkan jalur yang sebelumnya nampak, seketika tiba-tiba hilang. Apakah ini jawaban dari rasa penasaran saya? Bagaimana cara Saya selamat dari kondisi itu? Pantau terus BANGSAONLINE.com untuk mendapatkan update kelanjutan dari kisah mistis Gunung Arjuna bagian ke tiga. Bersambung. (msn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News