Jamboren ke-2 di Kebonrejo Kediri Sukses Digelar

Jamboren ke-2 di Kebonrejo Kediri Sukses Digelar Panitia saat membagikan paket kepada warga dari tumpeng durian. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jamboren (Jambore Duren/durian) atau pesta panen raya durian lokal di lapangan Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung, sukses digelar pada Minggu (9/2/2025). 

Ribuan warga ikut berebut paket durian yang dibagikan secara gratis dari tumpeng durian yang ditata sedemikian rupa di tengah lapangan. Sebelum puncak acara Jamboren, panitia juga menggelar bazar durian dan bazar UMKM.

Baca Juga: Dukung Program Presiden Prabowo, Koperasi Usaha Berkah Kediri Raya Gelar Simulasi MBG di Sekolah

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pembagian durian dilakukan di area lapangan tanpa disertai arak-arakan pada tahun ini. Hal ini juga ditujukan untuk keselamatan dan menjaga dari kericuhan saat proses pembagian durian. 

Selain durian, berbagai hasil bumi lokal seperti tomat, pete dan cabai juga turut dibagikan kepada warga dan pengunjung dalam pesta panen yang diadakan.

Selain tidak ada arak-arakan, jamboren tahun 2025 ini, panitia juga tidak mengadakan kontes durian lokal seperti tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tim Tantular Kediri Siap Bantu Masyarakat Tangani Tawon Vespa dan Ular

Hal itu dibenarkan oleh Agus, salah satu pemilik dan pedagang durian asli Desa Kebonrejo, yang mengaku tidak mengetahui alasan kenapa tahun ini tidak digelar kontes durian. Padahal tahun lalu, ada 17 jenis durian lokal yang diikutkan dalam kontes.

"Tahun lalu saya mengirimkan tiga jenis durian lokal untuk mengikuti kontes yaitu jenis durian sarti, landak, dan mentega cempling. Waktu itu, durian saya jenis sarti mendapat peringkat ke-2. Sedangkan jenis landak mendapat peringkat ke-6, dan jenis mentega cempling mendapat peringkat ke-14," ucapnya Minggu (9/2/2025).

Menurut Agus, harga jual durian lokal yang dijualnya bervariasi antara Rp25 ribu sampai Rp100 ribu per buah, tergantung jenis duriannya.

Baca Juga: Komunitas Airsoft Gun di Kediri Punya Cara Unik saat Latihan

Sementara itu, salah seorang panitia mengatakan, bahwa acara Jamboren ini merupakan gagasan dari Kepala Desa dan masyarakat Kebonrejo khususnya kelompok tani untuk mengangkat potensi yang ada di Desa Kebonrejo ini.

Jamboren tahun ini merupakan tahun ke-2. Di mana Jamboren ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi desa yang banyak jenis durian.

Sementara itu, Kepala Desa Kebonrejo, Yoni Widarto, menjelaskan bahwa penyelenggaraan acara ini merupakan wujud rasa syukur terhadap potensi alam desa.

Baca Juga: 2 Keluarga Dhuafa di Wates Kediri Dapat Rumah Gratis dari PCTAI

Menurutnya, di Desa Kebonrejo terdapat setidaknya lahan seluas kurang lebih 20 hektare yang menghasilkan sekitar 10 ribu durian setiap tahunnya.

Menurut Yoni, panen raya ini bukan hanya soal membagikan hasil panen, melainkan juga upaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan menghadirkan berbagai komoditas unggulan, Desa Kebonrejo berkomitmen untuk mengembangkan potensi desa wisata yang berbasis hasil bumi.

"Selain durian, kami juga memiliki produk-produk lokal lain yang patut dibanggakan, seperti pete dan cabai," imbuhnya.

Baca Juga: Kosti Kediri Sabet 2 Juara di Forda II Jatim

Lebih lanjut, Yoni mengungkapkan keberagaman varietas durian yang tumbuh di desanya. Di antara jenis-jenis durian lokal yang ada, seperti sabit, mutiara, dan pelangi cincin, terdapat pula durian istimewa yang dikenal dengan sebutan durian raja. 

Menurutnya, durian raja memiliki perpaduan rasa manis dan pahit yang unik, memberikan pengalaman berbeda bagi para penikmatnya. Setiap varietas, lanjutnya, menawarkan cita rasa khas yang mencerminkan kekayaan alam dan kearifan lokal. 

"Acara seperti ini akan kami lestarikan secara rutin. Kami berharap pesta panen seperti ini menjadi agenda tahunan yang terus mendongkrak perekonomian masyarakat," pungkasnya. (uji/mar)

Baca Juga: Relawan Peduli Lingkungan Gelar Aksi Tanam Pohon di Dam Kunir Kediri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO