
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagai bentuk rasa syukur di Hari Kartini tahun 2025 ini, beberapa lembaga dan organisasi di Jawa Timur menggelar doa bersama untuk perdamaian Nusantara menuju perdamaian dunia.
Acara tersebut digelar di Pusat Pendidikan Rasa Wawasan Karsa Kebangsaan Indonesia Raya Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Rajut Perdamaian Nusantara, Desa Pojo, Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Minggu (20/4/2025) malam.
Agenda ini diprakarsai oleh Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan,
"Semalam kita adakan doa bersama dalam rangkaian mensyukuri Hari Kartini dengan harapan Nusantara ini bisa menjadi motor penggerak perdamaian dunia," kata Ketua DPC PCTA Indonesia Kediri, Lukito Sudiarto, Senin (21/4/2025).
Sebelum doa bersama, acara diisi dengan penampilan para perempuan, kuis dan pemberian doorprize dengan pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah pahlawan nasional RA Kartini.
"Khususnya untuk para wanita semua kita beri kesempatan untuk berekpresi, untuk merefleksi, untuk memaknai Hari Kartini dengan harapan kita bisa bisa mewarisi api perjuangan beliau. Juga ada kuis Alhamdulillah semua semangat," ucap Lukito.
Menurut Ketua Bidang Pendidikan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara, Kushartono, memang ada benang merah antara Kartini dengan harapan perdamaian dunia.
"Selama ini kalau kita memaknai perjuangan RA Kartini kan seakan hanya soal emansipasi wanita atau perjuangan beliau untuk kaum perempuan saja. Menurut kami bukan sekedar itu, coba cermati lagu "Ibu Kita Kartini", paparnya.
Dari judul lagunya saja sudah menunjukkan Kartini Ibu kita semua, bukan hanya Ibu para kaum wanita. Kemudian ditegaskan juga dalam syair lagu itu Kartini adalah pendekar bangsa, pembela bangsa bukan hanya pembela kaum wanita.
"Nah, semangat perjuangan, kecintaan dan keihklasan RA Kartini ini layak diwarisi oleh semua anak bangsa, laki-laki maupun perempuan. Sementara semangat, cinta dan keikhlasan inilah modal utama perdamaian. Tanpa cinta mustahil ada perdamaian, tanpa semangat mustahil ada perjuangan dalam meraih perdamaian dan tanpa keihklasan perjuangan akan mudah dibelokkan," urai Kushartono.
"Dan memang cinta, perjuangan dan keihjlasan simbolnya memang ibu. Jadi Ibu Kita Kartini adalah milik Indonesia untuk perdamaian Nusantara menuju perdamaiaan dunia," imbuhnya.
Ida Habibi, salah satu peserta dari Organisasi Pemuda di Magetan yang mendapatkan hadiah doorprize menyatakan syukuran Hari Kartini Pesantren Kebangsaan ini sangat berkesan.
"Atas Berkat Rohmat Alloh acara ini sungguh diberkahi, sungguh istimewa. Saya merasakan ada tanda-tanda alam merespon semangat dan keihklasan kita bersama sebagai garuda-garuda Indonesia," ujarnya. (uji/mar)