JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren (PP) Tebuireng Jombang menyembelih 13 ekor sapi dan 20 ekor kambing dalam Idul Adha 1436 Hijriyah. Acara itu semakin semarak karena ratusan santri pondok tersebut juga melakukan bakar sate secara berjamaah.
Usai penyembelihan hewan kurban, para santri tersebut berkumpul di halaman pesantren. Mereka diberi jatah daging kurban. Sebelumnya, para santri sudah menyiapkan arang dan alat pembakaran. Tungku dadakan itu memanjang hingga puluhan meter. Dalam sekejap, asap langsung mengepul. Bau daging terbakar begitu menusuk hidung.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
"Ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Yakni, saat datang Hari Raya Idul Adha. Setiap kamar santri kita beri daging kurban 3-4 kg untuk dimasak," ujar Teuku Azwani, salah satu pengurus PP Tebuireng, Kamis (24/9/2015).
Azwani menjelaskan, untuk Idul Adha tahun ini, pihak Tebuireng menyembelih 13 ekor sapi dan 20 kambing. Selain dibagikan ke santri-santri, daging hewan kurban itu juga dibagikan kepada warga sekitar yang berhak menerima.
"Sebelumnya, kita sudah membagikan seribu kupon untuk warga. Selanjutnya, warga akan menukarkan kupon tersebut dengan daging kurban di Tebuireng. Nanti hari Sabtu, kita bagikan lagi seribu kupon," ujar Lukman.
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Sementara itu, Husain, salah satu santri mengatakan, bakar sate berjamaah merupakan acara yang paling ditunggu. Karena selain bisa menikmati daging kurban, dalam acara tersebut juga muncul kebersamaan. Sebab, para santri bergotong royong mulai memotong daging, membakar sate, hingga menikmati menu spesial itu.
"Dengan bakar sate berjamaah ini, kita bisa semakin merekatkan emosional antar santri. Satenya mantap, persaudaraan pun jadi kuat," ungkapnya. (jbg1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News