Tutup Roadshow Sertijab, Khofifah Pastikan Program Daerah Berseiring dengan Provinsi dan Nasional

Tutup Roadshow Sertijab, Khofifah Pastikan Program Daerah Berseiring dengan Provinsi dan Nasional Gubernur Khofifah saat penutupan Roadshow Sertijab di Lumajang. Foto: Ist.

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menutup Roadshow rangkaian prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Jatim di Pendopo Kabupaten Lumajang, Kamis (6/3/2025).

Roadshow Sertijab Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Jatim ini dimulai dari Kota Batu, Minggu (2/3/2025). Tak sendirian, Khofifah membagi tugas menghadiri Sertijab ini bersama Wakil Gubernur (Wagub) Emil Elestianto Dardak dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Adhy Karyono.

"Insyaallah seluruh prosesi Sertijab selesai hari ini, tepat 14 hari setelah pelantikan. Saya dengan bahagia dan suka cita memilih sertijab akhir di Kabupaten Lumajang," kata Khofifah.

Dalam Roadshow Sertijab itu, Khofifah memastikan dirinya telah meminta seluruh kab/kota di Jatim untuk fokus pada penyelesaian RPJMD masing-masing dalam waktu enam bulan. Ia juga mengingatkan agar program daerah selaras dengan provinsi dan nasional.

"Saya telah berpesan agar masing-masing Kab/Kota harus menyelesaikan RPJMD yang juga berseiring dengan RPJMD Provinsi dan RPJMN. Insyaallah kita juga akan mempercepat RPJMD Provinsi selesai dalam tiga bulan supaya bisa jadi rujukan dari RPJMD Kab/Kota se-Jatim," tegasnya.

Selain percepatan RPJMD, khusus kepada Bupati dan Wakil Bupati Lumajang terpilih Periode 2025-2030, Indah Amperawati dan Yudha Adji Kusuma, Khofifah menekankan program Ketahanan Daerah di Lumajang agar bersambung dengan Asta Cita kedua yaitu Ketahanan Nasional.

"Ketahanan Daerah di sini basisnya adalah ketahanan energi, pangan serta ketahanan sumber air dan irigasi yang baik," ujarnya.

Guna mendukung terwujudnya Ketahanan Daerah tersebut, salah satu skemanya adalah kaitan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Probolajang. Khofifah mengatakan, SPAM tersebut harus terjalin kesepakatan antara tiga kepala daerah. Yakni, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo.

"Harus final untuk kemudian kita bisa mencari opsi pendanaannya. Seperti menggunakan skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha). Atau jika mengacu pada istilah yang dipakai Ibu Menkeu adalah Innovatife Financing atau Triple P (Public Private Partnership)," ungkap Khofifah.

Sementara, kaitan Sabo DAM, Khofifah mengatakan bahwa pihaknya masih akan melakukan pengecekan terlebih dulu terkait kekuatan APBD Pemprov Jatim. Jika semuanya tercukupi, bangunan yang berfungsi untuk mengendalikan aliran lahar, sedimen, atau debris itu segera direalisasikan.

"Mudah-mudahan sinergitas dan kebersambungan dari satu program ke program yang lain dapat terus bisa memberikan peningkatan, kesejahteraan, dan kemakmuran di Kabupaten Lumajang," pungkas Khofifah.

Selain itu, Khofifah meminta Bupati dan Wakil Bupati Lumajang meningkatkan capaian yang kurang dan mempertahankan yang sudah baik. Karena berdasarkan data BPS Jatim, perekonomian Lumajang Tahun 2024 mencapai 4,52 persen, berada di bawah capaian Provinsi yaitu sebesar 4,93 persen.

Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lumajang Tahun 2024 mencapai 70,31, meningkat 0,94 poin dibanding tahun 2023 yaitu 69,37. Ini pertama kalinya berkategori “Tinggi".

Selain itu, data persentase penduduk miskin Lumajang per Maret 2024 sebesar 8,65 persen, turun 0,28 poin dibanding Maret 2023 sebesar 8,93 persen. Selama periode Maret 2023-Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Lumajang berkurang 2,77 ribu jiwa, dari 93,82 ribu jiwa pada Maret 2023 menjadi 91,05 ribu jiwa per Maret 2024 atau turun sebesar 2,95 persen. (dev/msn)