Puluhan Aktivis Gelar Aksi Kenang Tragedi Tambang di Lumajang, ini Tanggapan Bupati

Puluhan Aktivis Gelar Aksi Kenang Tragedi Tambang di Lumajang, ini Tanggapan Bupati Salah satu adegan aksi teatrikal untuk mengenang meninggalnya aktivis penolak tambang, Salim alias Kancil. foto: imron/BANGSAONLINE

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Memperingati empat hari kematian Salim alias kancil, aktivis lingkungan yang meninggal lantaran dibunuh dengan keji oleh pihak pro tambang. Siang tadi (29/09), puluhan simpatisan untuk menguak aktor intelektual terbunuhnya Aktivis lingkungan, melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres dan Kantor Pemkab Lumajang.

Massa yang menamakan diri "Aliansi Damai Untuk Lumajang" itu berasal dari sejumlah aktivis Pencinta alam, kalangan Mahasiswa dan Organisasi Masyarakat.

Kendati yang dituntut adalah pengungkapan aktor intelektual terbunuhnya Salim alias kancil, pengunjuk rasa juga mendesak Bupati Lumajang agar menutup pertambangan ilegal yang selama ini beroperasi tanpa mengantongi ijin. "Kami mendesak Kapolres untuk segera menangkap aktor intelektualnya," ujar aktivis Mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) M. Syawal.

(Baca juga: Pembunuhan Aktivis Penolak Tambang di Lumajang, DPR Minta Dalang Diungkap))

Selain orasi, simpatisan juga membawa poster bertuliskan "Di tanah kami nyawa tak semahal tambang". Mereka juga menggelar treatikal yang menggambarkan betapa sadisnya para pelaku saat menghabisi salim.

(Baca juga: Kasus Tambang Ilegal di Lumajang, Komisi A DPRD Jatim: Pecat Kasatpol PP Jatim)

Kapolres Lumajang AKBP Fadly Mundzir Ismail mengatakan, bahwa jajaran Polres Lumajang akan berusaha terus mengungkap kasus ini. "Kami sudah berhasil menangkap para pelaku. Itu merupakan bukti keseriusan kami, penegakan hukum tanpa tebang. Bukan hanya kasus ini, kasus yang lain apabila melanggar hukum akan ditidak tegas," janjinya.

(Baca juga: Kejati Akui Kesulitan usut Kasus Tambang Pasir Ilegal di Lumajang)

Sementara itu, Bupati Lumajang Drs. As'at Mali, M.Ag saat menerima para simpatisan berjanji akan menutup semua aktifitas pertambangan pasir di Lumajang tanpa tebang pilih. Namun, ketentuan akhir penutupan tersebut berada di Provinsi Jawa Timur. "Saya berjanji akan menutup aktifitas pertambangan," tegasnya. Sembari itu, Bupati juga memberikan sumbangan kepada simpatisan untuk diserahkan kepada kelurga Salim.

Aksi yang berlangsung satu jam itu diakhiri dengan menyanyikan lagu-lagu berisi tuntutannya. (ron/rev)