LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Operasi motor bodong door to door di Desa Sumberwringin, Kecamatan Klakah mendapatkan cerita yang unik. Pasalnya ada sebuah rumah yang terbilang mewah, dengan bangunan permanen dan halaman luas, tapi satu keluarga menggunakan motor bodong. Sebut saja kakak, adik, dan bibinya masing-masing memiliki 1 motor bodong.
Sumberwringin merupakan zona merah dalam catatan Polres Lumajang sehingga menyebabkan daerah ini sudah 4 kali disasar Tim Cobra. Total ada 20 kendaraan yang diamankan dalam operasi motor bodong hari ini, yang terdiri dari 18 motor, 1 kendaraan modifikasi roda tiga, dan 1 truck.
Baca Juga: Hendak Perang Sarung, Puluhan Remaja di Lumajang Digelandang Polisi ke Mako Polres
Dalam kegiatan yang dilangsungkan sekitar 1 jam ini, Kapolres Lumajang berhasil menemukan motor bodong di salah satu rumah warga. Tak tanggung tanggung, ada 3 motor yang berada di rumah tersebut dan semuanya ternyata adalah motor bodong. Selain tak bisa menunjukan STNK dan BPKB, nomor rangka dan nomor mesin dari motor tersebut telah dirusak. Ketiga motor tersebut adalah Honda Beat Putih, Yamaha Vega yang telah dirubah menjadi trail, serta Yamaha Vega R warna hitam-biru.
Saat ditanya Kapolres, pemilik sempat berkelit bahwa motor tersebut adalah milik kakaknya yang sedang bepergian. Namun setelah didesak, iapun mengakui bahwa motor tersebut adalah miliknya.
Kecurigaan Kapolres bermula saat melihat kunci kontak motor tersebut yang ternyata telah rusak. Petugas yang berusaha mengecek nomor rangka dan nomor mesin pun dibuat kaget setelah melihat ternyata sudah digosok oleh sang pemilik. Tak sampai di situ, saat plat nomor kendaraan tersebut ditelusuri, ternyata yang dipakai merupakan identitas kendaraan dari wilayah Pasuruan.
Baca Juga: Geger! Warga Lumajang Ditemukan Tewas Setelah Pamit Cari Rumput
Dalam pernyataannya, Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban mengingatkan masyarakat agar tak tergiur dengan harga murah motor bodong. "Jangan sampai tergiur dengan harga murah motor bodong, karena di balik motor bodong yang anda miliki sebenarnya ada pemiliknya yang sah. Proses mendapatkan motor tersebut sebelum sampai ke tangan kalian, mungkin dari hasil begal. Dalam prosesnya mungkin ada yang terluka, ada yang trauma, atau bahkan ada yang meninggal dunia karena dibegal. Jadi kita harus memikirkan nasib mereka juga," katanya.
"Hari ini saya sangat kaget mendapati dalam satu keluarga, semuanya menggunakan motor bodong. total ada 3 motor bodong yang saya dapati dalam satu rumah. Padahal rumahnya tergolong mewah. Kakak, adik, bibi semuanya pake motor bodong," katanya.
Pihaknya akan terus melakukan operasi secara terus menerus sehingga mempersempit gerak pelaku maupun penadah motor bodong. "Operasi motor bodong door to door akan saya lanjutkan terus. Saya ingin memutus mata rantai begal dan curanmor. Secara ekonomi, semakin tinggi permintaan maka suplainya akan meningkat. Jadi kalau permintaan motor bodong tinggi, maka suplai motor bodong juga meningkat. Masalahnya, suplai motor bodong berasal dari proses begal maupun curanmor. Sehingga untuk memutus mata rantai begal dan curanmor, bisa kita tekan dipermintaannya. Kalau tidak ada peminat, dengan sendirinya begal maupun curanmor akan hilang,” ungkap Arsal. (ron/rev)
Baca Juga: Polda Jatim Bersama Polres Lumajang Bongkar Sindikat Penyalur TKI Ilegal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News