
BANGSAONLINE.com - Bagi masyarakat Indonesia, nasi adalah makanan pokok yang dikonsumsi hampir setiap hari. Namun, tahukah Anda bahwa suhu nasi; disajikan panas atau dingin, ternyata memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan?
Menurut sejumlah pakar gizi, nasi panas dan nasi dingin memiliki perbedaan signifikan dalam cara tubuh memprosesnya.
Nasi panas memiliki kadar gula yang lebih tinggi dan cepat diserap oleh tubuh. Akibatnya, nasi panas membuat kita cepat kenyang, namun rasa kenyang tersebut tidak bertahan lama.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa lapar datang lebih cepat dan berpotensi meningkatkan asupan kalori harian secara tidak sadar.
Sebaliknya, nasi dingin; nasi yang telah didinginkan usai dimasak, bukan nasi basi, mengandung resistant starchatau pati resisten.
Jenis pati ini tidak langsung dicerna oleh tubuh, sehingga diserap lebih lambat dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tinggi.
Selain itu, dilansir dari Hallo Sehat, nasi dingin memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan turut mendukung kesehatan saluran pencernaan karena menjadi makanan bagi bakteri baik di usus.
Para ahli menyarankan konsumsi nasi dingin, terutama bagi penderita diabetes, individu yang sedang menjalani program penurunan berat badan, atau siapa saja yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Nasi dingin juga bisa dihangatkan kembali sebelum dikonsumsi, asalkan tidak dipanaskan secara berlebihan agar kandungan pati resistennya tetap terjaga.
Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih bijak dalam memilih nasi yang dikonsumsi, sesuai dengan kebutuhan tubuh dan gaya hidup sehat masing-masing. Jadi, tidak hanya soal lauk, kini Anda pun bisa memilih nasi yang lebih baik untuk kesehatan Anda; panas atau dingin? (mg4)