
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Terdapat 470 santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Pasuruan resmi dilepas untuk mengikuti Program Pengabdian Santri (P2S) 2025, Selasa (13/5/2025).
Mereka akan menjalankan tugas mengajar dan mengabdi di 66 lokasi yang tersebar di enam kabupaten/kota di Jawa Timur, yaitu Pasuruan, Malang, Probolinggo, Lumajang, Mojokerto, dan Sidoarjo.
Acara pelepasan berlangsung khidmat di halaman utama pondok pesantren, dihadiri oleh pengurus pesantren, dewan guru, serta wali santri yang memberikan doa dan dukungan penuh bagi para peserta program.
Pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, KH A. Mujib Imron, menegaskan bahwa tujuan program ini bukan sekadar menyalurkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan tanggung jawab keumatan.
"Santri harus menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, membawa manfaat nyata melalui pengabdian yang berlandaskan nilai-nilai pesantren," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Mujib ini juga mengatakan, P2S kali ini dirancang sebagai sarana penguatan karakter, baik karakter kepemimpinan, keterampilan sosial, maupun karakter kepribadian.
"Selama masa pengabdian, para santri akan terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, hingga pelayanan sosial di tengah masyarakat. Tidak hanya itu, di masa depan ilmu yang mereka abdikan diharapkan terus berjalan, bermanfaat, dan membawa keberkahan," paparnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Yasini, H. Jainudin, menyebut para santri telah menjalani pembekalan intensif, mencakup materi dakwah, manajemen kegiatan masyarakat, serta pelatihan komunikasi lintas budaya sebelum diberangkatkan.
"Jadi, hal ini dilakukan untuk memastikan para santri siap secara mental dan intelektual menghadapi tantangan di lapangan saat melaksanakan pengabdian di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.
Mengusung tema 'Santri Berdikari, Masyarakat Mandiri', P2S 2025 menjadi cerminan komitmen Pondok Pesantren Al-Yasini dalam menjadikan pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat serta mencetak generasi muda yang adaptif dan solutif terhadap persoalan umat. (maf/par/mar)