TUBAN, BANGSAONLINE.com – Angka pengajuan dispensasi nikah (diska) di bawah umur di Kabupaten Tuban sudah mencemaskan. Hingga akhir September 2015, angkanya sudah mencapai 175 pengajuan diska.
Sesuai data laporan yang diterima petugas di kantor Pengadilan Agama (PA) Tuban sampai akhir September 2015, terdapat 175 perkara dispensasi nikah (diska). Jumlah masuk kategori besar. Parahnya lagi, pengajuan diska ini sudah merata. Setiap kecamatan di Kabupaten Tuban ada pengajuan perkara diska.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
“Dulu kasus diska yang tertinggi hanya 3 kecamatan, yakni di daerah sekitar pabrik/industry. Tetapi sekarang sudah merata, hampir di setiap kecamatan ada yang mengajukan diska,” kata Wakil Panitera Pengadilan Agama Tuban, M. Busiril pada bangsaonline.com, Rabu (7/10) pagi.
Menurut Busiril, kebanyakan kasus diska yang terjadi di Tuban dikarenakan pengaruh globalisasi alat serba canggih. Seperti keberadaan internet, melalui handphone (HP), facebook, tweeter maupun layanan internet lainnya.
Model komunikasi seperti itu memiliki pengaruh sangat besar yang mempengaruhi banyak anak belum dewasa beradu kasih dan berujung nikah di bawah umur. Padahal, nikah di bawah umur itu ditolak oleh Kantor Urusan Agama (KUA).
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
“Akhirnya banyak orang tua mengajukan dispensasi nikah ke sini (Pengadilan Agama). Sebab, aturan larangan nikah di bawah umur itu bisa ditabrak oleh hakim PA,” terang Busiril.
Namun, dalam putusannya, hakim juga melihat dulu madhorotnya, juga dari kasusnya pula. Sehingga, nantinya hakim akan memberikan sebuah putusan, akankah nikahnya diterima atau ditolak tergantung perkaranya,” jelentrehnya.
Busiril membeberkan, factor lain yang menyebabkan dispensasi nikah adalah karena kekhawatiran orang tua terhadap anak. Saat anaknya sudah menjalin hubungan cinta kasih dengan orang lain, orang tua keburu memaksa anaknya untuk menikah. Faktor inilah yang menyebabkan angka diska di Tuban menjadi tinggi dan merata.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
“Contoh pada bulan lalu. Ada anak laki-laki di bawah umur, yang perempuan juga di bawah umur. Dia mengajukan diska, padahal yang laki-laki itu kerja di Kalimantan. Melalui Hp dan facebook dia ketemuan dan akhirnya mengajukan diska,” cerita pria kelahiran Lamongan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News