
MADIUN,BANGSONLINE.com - Masyarakat Kota dan Kabupaten Madiun diminta lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, mengungkapkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir pihaknya menerima sejumlah laporan dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang hampir menjadi korban penipuan.
"Modus penipuan saat ini bermacam-macam sehingga masyarakat kami himbau untuk selalu waspada apabila menemui atau dihubungi oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan,” ujar Wahyu Dyah Puspitasari, Selasa (21/5/2025).
Modus yang dilaporkan beragam, mulai dari panggilan tes lowongan kerja, pemberian bantuan tunai fiktif, jasa pengaktifan kartu JKN, hingga tawaran mencetak ulang kartu.
Dalam praktiknya, pelaku biasanya meminta peserta JKN untuk menyerahkan data pribadi seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau bahkan uang dengan alasan biaya administrasi.
BPJS Kesehatan menegaskan bahwa lembaganya tidak pernah menyelenggarakan kegiatan seperti rekrutmen pegawai secara tertutup atau menawarkan jasa berbayar untuk layanan JKN. Wahyu mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan membagikan informasi pribadi, terutama kepada pihak yang tidak dikenal.
“Jika memang masyarakat ragu ketika ada yang menghubungi, silakan pastikan terlebih dahulu melalui kanal layanan resmi atau datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat,” tegasnya.
Ia menjelaskan, masyarakat bisa mengakses informasi resmi melalui Aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 165, website www.bpjs-kesehatan.go.id, atau layanan WhatsApp PANDAWA di nomor 0811-8-165-165.
Salah satu warga yang sempat hampir tertipu adalah Katenu, peserta JKN asal Kabupaten Ponorogo.