PAN Disebut Partai Meritokrasi, Berpeluang Besar Jaring Milenial dan Gen Z

PAN Disebut Partai Meritokrasi, Berpeluang Besar Jaring Milenial dan Gen Z M. Mas'ud Adnan dan Revol Afkar dari BANGSAONLINE saat bertemu Dr Ir H Ahmad Rizki Sadig di Kantor DPW PAN Jatim, Jumat (30/5/2025). Tampak Rizki Sadig didampingi Achmad Rubaie dan Muhammad Fachruddin. Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, H.M. Mas’ud Adnan, S.Sos, M.Si, menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan (Zulhas) cenderung menjadi partai meritokrasi sehingga punya peluang besar untuk menggaet anak-anak muda milenial dan Gen Z.

“Saya mencermati PAN di bawah kepemimpinan Pak Zulhas punya potensi menjadi partai meritokrasi yang sangat menghargai prestasi dan profesionalisme para kadernya. Bahkan memberi akses para kadernya untuk berkembang sehingga PAN punya peluang besar untuk menggaet anak-anak muda milenial dan Gen Z,” kata M. Mas’ud Adnan ketika mendampingi kru BANGSAONLINE dalam audensi dengan Dr. Ir. H. Ahmad Rizki Sadiq, anggota DPR RI Dapil Jatim VI di kantor DPW PAN Jatim Jalan Darmokali Surabaya, Jumat (30/5/2025).

“Ini pas sekali dengan kepemimpinan Mas Rizki yang care terhadap bibit unggul atlet daerah,” tambah Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng dan Pascasarjana Unair.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, para kru BANGSAONLINE yang dipimpin Revol Afkar itu bertemu Mas Rizki – panggilan akrab Ahmad Rizki Sadig – di kantor DPW PAN Jatim, Jumat (30/5/2025).

Para kru BANGSAONLINE yang terdiri dari anak-anak muda itu bermaksud menjalin kerjasama Turnamen Futsal dalam rangka HUT ke-11 BANGSAONLINE. Turnamen futsal itu bakal digelar di GOR Pertamina ITS Surabaya. Pesertanya para murid Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari sekolah-sekolah seluruh Jawa Timur.

Menurut Revol Afkar, HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE sudah terbiasa menggelar even besar berskala regional Jawa Timur maupun nasional.

“Kita pernah bikin even Jalan Sehat bersama Menpora dan juga Gowes Kebangsaan bersama Gubernur Khoifah di Parkir Timur Delta Plasa,” tutur Revol Afkar sembari mengatakan bahwa pesertanya mencapai 5.000 peserta.

Menurut Mas’ud Adnan, fenomena PAN ini sangat menarik.

“Di tengah kecenderungan masyarakat – termasuk partai – yang kleptokratik, berorientasi pada materi, PAN justeru tampil beda, meritokratik, menghargai prestasi dan profesionalisme para kadernya. Setidaknya, itulah yang saya dengar saat berinteraksi dengan Pak Achmad Rubaie dan Pak Fachruddin selama ini," kata Mas'ud Adnan. 

"Kata beliau-beliau itu, para kader PAN yang tak lolos ke DPR tapi memiliki suara signifikan dalam pencalegan, diberi kompensasi jabatan sebagai staf khusus dan sebagainya, bahkan suaranya dihargai dengan bantuan dana untuk pencalegan berikutnya,” tambah Dewan Pakar Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) itu.

Menurut Mas’ud Adnan, ke depan peta demogafi pemilih bakal mengalami perubahan signifikan. “Banyak para ahli mengatakan bahwa sekitar 60 % sampai 70 % adalah generasi milenial dan Gen Z. Karena itu wajar jika para elit partai mulai membidik segmen anak muda,” ujar mantan Wakil Ketua PW Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Jawa Timur itu.

Hanya saja tak semua elit parpol memiliki kepekaan terhadap fenomena perubahan preferensi ini. 

“PAN tampaknya cukup antisipatif. Tapi tetap tergantung pada strategi dan pendekatannya, pas atau tidak, efektif atau tidak, sehingga punya efek elektoral sesuai yang diharapkan. Karena setiap area atau venue pasti berbeda terutama secara sosio kultural, sehingga beda pula pendekatannya. Dan para elit parpol pasti lebih paham soal ini,” tegas penulis sejumlah buku itu. Diantaranya buku Gus Dur hanya Kalah dengan Orang Madura, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Kiai Miliarder Tapi Dermawan dan beberapa buku lainnya.