
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, bersama Kementerian Kesehatan menggelar sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Gedung GNI Kota Kediri, Senin (16/6/2025).
Kegiatan yang mendatangkan sekitar 600 terapis/tukang pijat tradisional, termasuk tukang pijat dari kalangan disabilitas di wilayah Kediri, Blitar dan Tulungagung, serta beberapa kota lainnya itu menjadi momen penting untuk memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya tindakan preventif dalam menjaga kesehatan.
"Mereka ini (tukang pijat tradisional) adalah penyuluh kesehatan masyarakat sejati yang belum terakomodasi secara resmi. Setiap hari mereka berinteraksi langsung dengan masyarakat. Satu terapis bisa melayani 10 pasien per hari. Maka kita dorong agar mereka juga menjadi agen perubahan dalam menyampaikan pesan-pesan hidup sehat," kata Nurhadi.
Menurut dia, salah satu fokus kegiatan ini adalah mendukung program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang menjadi bagian dari agenda pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Pemeriksaan tidak hanya dilakukan saat momen tertentu seperti ulang tahun, tetapi bisa dilakukan kapan saja sebagai bagian dari upaya deteksi dini.
"Kita ingin masyarakat sadar, bahwa mencegah jauh lebih murah dan penting daripada mengobati. Banyak kasus stroke atau penyakit berat lainnya terjadi tanpa gejala sebelumnya. Karena itu, periksa kesehatan secara berkala sangat penting," ujarnya.
Nurhadi juga menyoroti defisit BPJS Kesehatan tahun lalu yang mencapai hampir Rp10 triliun. Salah satu penyebabnya adalah masih dominannya pengeluaran untuk tindakan kuratif seperti pengobatan penyakit jantung, stroke, dan kanker.
“Biaya pasang ring jantung saja bisa puluhan juta per orang. BPJS membayar triliunan setiap tahunnya untuk penyakit jantung. Ini menjadi bukti bahwa gaya hidup sehat dan deteksi dini harus jadi kebiasaan baru,” katanya.
Ia pun menegaskan bahwa pemerintah akan terus memberikan peringatan dan edukasi jika terjadi potensi wabah atau gangguan kesehatan masyarakat.
“Mayoritas masyarakat Indonesia sudah divaksin, jadi tidak perlu panik. Tapi tetap waspada dan disiplin menjaga pola hidup sehat,” ucapnya.
Kegiatan ini, lanjut Nurhadi, membuktikan bahwa kolaborasi antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat, termasuk kelompok disabilitas, dapat menjadi kekuatan besar untuk membangun bangsa yang sehat secara berkelanjutan.
Henru Sulistyo, salah satu peserta, mengaku senang bisa menghadiri kegiatan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) ini.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Anggota DPR RI Komisi IX, Bapak Nurhadi yang peduli dengan kami para tukang pijat tradisional ini. Tentunya ilmu yang kami dapatkan, akan kami sebarkan kepada pasien kami khususnya dan masyarakat pada umumnya," paparnya. (uji/mar)