
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah kembali menegaskan komitmen Pemprov Jatim dalam menekan ketimpangan sosial, memperkuat kemandirian masyarakat, serta mendorong tumbuhnya kewirausahaan lokal.
Pada Minggu (6/7/2025), ia menyalurkan berbagai bantuan sosial senilai total Rp5,935 miliar kepada masyarakat di Madiun. Penyerahan bantuan dilakukan secara langsung di Pendopo Kabupaten Madiun.
"Ini sebagai wujud nyata dari komitmen Pemprov Jatim dalam memberikan penguatan ketahanan sosial dan ekonomi bagi masyarakat rentan di beberapa lini," ujar Khofifah.
Ia menjelaskan, penyaluran bantuan ini merupakan implementasi dari Nawa Bhakti Satya pertama, yakni Jatim Sejahtera, sekaligus bagian dari visi besar menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara menuju Indonesia Emas 2045.
"Upaya tersebut dilakukan melalui perlindungan sosial yang adaptif, pemberdayaan masyarakat dan kemandirian pedesaan dengan pendekatan lintas sektoral spasial berbasis data sosial ekonomi nasional," ungkapnya.
Khofifah berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara bijak dan tepat sasaran. Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan bantuan tersebut guna memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup keluarga.
"Gunakan bantuan sesuai kebutuhan prioritas, utamanya mendukung pemenuhan kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidup keluarga," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Madiun Hari Wuryanto menyambut baik penyaluran bantuan ini. Ia berharap program sosial tersebut semakin mempererat komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan sosial di daerah.
Sama halnya dengan Gubernur Khofifah, Hari menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat menjadi prioritas utama demi mewujudkan Jawa Timur yang maju dan sejahtera menuju Gerbang Baru Nusantara.
Adapun beberapa bantuan sosial yang diserahkan yakni, bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) kepada 110 orang penerima. Masing-masing menerima uang tunai sebesar Rp900 ribu per triwulan, serta paket sembako.
Selain itu, sebanyak 21 alat bantu mobilitas untuk lansia dan penyandang disabilitas juga diserahkan, dengan total nilai bantuan mencapai Rp95.393.000,00.
Untuk mendukung keluarga penerima manfaat, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus diberikan kepada 1.568 keluarga. Setiap keluarga menerima uang tunai sebesar Rp500.000 per triwulan dan sembako.
Tak hanya itu, sebanyak 25 pendamping PKH Plus juga menerima bantuan operasional secara simbolis, masing-masing senilai Rp900.000 per triwulan.
Dalam upaya mendukung lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA), bantuan permakanan disalurkan kepada tiga lembaga, yaitu LKSA Al-Mukhlishin dan LKSA Al-Qoimiyah masing-masing menerima Rp109.500.000,00. serta LKSA Al-Karimah menerima Rp91.250.000,00.
Sementara itu, Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS LU) Panti Jompo Wisma Asih menerima bantuan sebesar Rp155.125.000.
Gubernur Khofifah juga menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada 231 buruh pabrik rokok. Masing-masing menerima uang sebesar Rp1.325.900,00. per tahun dan paket sembako.
Untuk mendukung pemberdayaan ekonomi desa, bantuan Program Pemberdayaan BUMDesa disalurkan kepada empat penerima manfaat.
Dua di antaranya merupakan penerima Program Desa Berdaya, masing-masing menerima Rp100 juta. Sementara dua lainnya merupakan penerima Program Jatim Puspa 2, masing-masing menerima Rp170 juta.
Bantuan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap relawan sosial, tali asih secara simbolis diberikan kepada 10 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), masing-masing senilai Rp750 ribu per triwulan.
Bantuan serupa juga diberikan kepada 10 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), masing-masing menerima Rp1,5 juta per triwulan.
Terakhir, zakat produktif disalurkan kepada 50 pedagang ultra mikro, masing-masing menerima bantuan uang tunai sebesar Rp500 ribu. (dev/mar)