GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pimpinan atau owner PT Pradipta Perkasa Makmur, Mr Lou Hwa, selaku perusahaan yang memroduksi sandal berlafdz Allah yang meresahkan kaum muslim, mengaku terpukul atas kejadian tersebut. Dia mengakui kesalahannya atas beredarnya sandal yang menghina nama tuhan umat muslim itu.
Karena itu, Lou Hwa selaku pimpinan PT Pradipta meminta maaf kepada masyarakat, khususnya kaum muslim atas beredarnya sandal tersebut. Lou Hwa terlihat berkali-kali mengucapkan permitaan maaf sambil menangis terisak-isak. "Saya tidak tahu, saya mohon maaf, saya mohon maaf, sekali lagi saya meminta maaf," kata Lou Haw usai mengikuti pemusnahan ratusan pasang sandal berlafadz Allah di pelataran MAG yang disaksikan perwakilan ormas, Kamis (15/10).
Baca Juga: Sidang Lanjutan Penipuan Developer Perum Royal City, Korban Minta Uang Rp820 Juta Dikembalikan
Menurut dia, mesin press pembuat sandal itu didatangkan langsung dari negeri China. Dia tidak pernah memesan mesin untuk pembuat sandal dengan desain ada lafadz Allahnya. Karena itu, Lou Hwa mengaku kaget begitu tahu di media sosial beredar kabar sandal jenis Glacio produksinya berlafadz Allah. "Saya sangat kaget. Benar saya tidak tahu, kalau sandal itu dicetak ada lafadz Allahnya," akunya.
Lou Hwa berjanji akan menarik semua sandal yang telah beredar di masyarakat. Berdasarkan data sementara, sandal berlafadz Allah itu yang beredar sebanyak 82.079 pasang. "Semua sandal kami tarik dari pasaran," janjinya.
Dia juga berjanji akan memberikan ganti rugi kepada semua konsumen atau pelanggan PT Pradipta Perkasa Makmur yang telah membeli sandal yang berlafadz Allah dan telah menjualnya. "Semuanya akan kami ganti," terangnya.
Baca Juga: Wartawan ini Heran dengan Sejumlah Kasus Besar yang Diduga Tak Dituntaskan Polres Gresik
Lou Hwa juga mempersilahkan masyarakat mengembalikan sandal tersebut dan akan memberinya ganti rugi. "Untuk masyarakat yang tidak mengetahui PT Pradipta Perkasa Makmur, maka masyarakat bisa mendatangi Polres Gresik atau MUI Kabupaten Gresik," tegasnya.
Ditanya soal 7 peryantaan yang telah dikeluarkan MUI? Lou Hwa mengaku akan menaati semua isi surat pernyataan itu. Dia akan menjalankan semua isi surat peryataan tersebut, dan dia menyerahkan kasus itu kepada hukum yang berlaku. "Silahkan pihak berwajib memroses kasus tersebut," jelasnya.
(Baca juga: Kasus Sandal Berlafadz Allah: MUI Gresik Keluarkan 7 Pernyataan)
Baca Juga: Eks Kades Sekapuk Gresik Penggagas 'Desa Miliarder' Ditetapkan Tersangka Dugaan Penggelapan Aset
Lou Hwa menambahkan, paska terbongkarnya sandal berlafadz Allah, produksinya langsung dihentikan. Namun, aktivitas produksi pabrik yang membuat sandal lain tetap berjalan. Dia memastikan mesin pencetak sandal yang menghebohkan itu tidak akan digunakan lagi. "Kami belum bisa menghitung berapa kerugian yang kami derita. Tapi, kami memastikan kami tidak akan membuat sandal seperti itu," pungkasnya.
(Baca juga: Dijaga Banser atas Perintah PWNU, Pabrik Sandal Berlafadz Allah tetap Berproduksi)
Sekadar diketahui bahwa kabarnya, produksi sandal Glacio dengan lafal Allah itu sudah dilakukan PT Pradipta Perkasa Makmur sejak setahun lalu. Rinciannya adalah, pada September 2014 ada 12.000 pasang, Desember 2014 ada 6.000 pasang, Maret 2015 tersebar 7.420 pasang, April 2015 diproduksi 12.000 pasang, Juli 2015 ada 12.000 pasang, Agustus 2015 ada 16.500 pasang, September 2015 ada 10.150 dan Oktober 2015 ada 6.000 pasang. (hud/rev)
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News